Disnakertrans Riau Upayakan Program Magang Sejalan dengan Dunia Usaha dan Industri
PEKANBARU - Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Kadisnakertrans) Riau, Boby Rachmat mengatakan, program magang akan sangat banyak berdampak terhadap berkurangnya tingkat pengangguran di Indonesia.
Agar hal itu bisa diwujudkan, program magang yang dilakukan pemerintah diupayakan untuk sejalan dengan dunia usaha dan industri.
Hal itu disampaikanya, saat membuka program Pemagangan Dalam Negeri Tahun 2024. “Inilah yang harus kita prioritaskan, supaya program magang ini cepat dan tepat dalam mengurangi tingkat pengangguran,” kata Boby, Jumat (30/8).
Ia juga menekankan untuk terus berinovasi dalam pelaksanaan magang. Sehingga nanti bisa menyeimbangkan kebutuhan di dunia usaha dan dunia industri.
“Kalau tidak seimbang dengan kebutuhan dunia usaha dan industri, artinya lebih banyak yang tidak bekerja daripada bekerja,” ujarnya.
Ditambahkannya, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) memberikan target, 70 persen dari peserta magang diharapkan bisa mendapatkan pekerjaan setelah mengikuti program magang tersebut. Apabila tidak memenuhi target, maka akan ada evaluasi dari Kemenaker.
Karena itu, Boby berpesan kepada para peserta untuk serius dan tidak menyia-nyiakan kesempatan mengikuti program magang tersebut. Sehingga setelah program ini selesai, mereka sudah siap memasuki dunia kerja.
Disnaker Riau sendiri juga akan melakukan monitoring dan evaluasi secara bertahap. Supaya target 70 persen dari Kemenaker dapat tercapai.
Sementara itu, Niken Dwijayanti dari Advokasi Pemagangan Kemenaker mengatakan, kolaborasi dari semua pihak sangat diperlukan untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat, cerdas, terampil, adaptif, kreatif, inovatif, dan bermartabat Di samping dapat mengurangi pengangguran.
“Masalah ketenagakerjaan tidak mungkin dapat diselesaikan hanya oleh Kemenaker saja, melainkan perlu kolaborasi antara pelaku usaha dan dunia industri,” ujarnya.
Ditambahkannya, peogram magang ini juga bermanfaat untuk perusahaan. Karena pihak perusahaan bisa mendapatkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, adaptif, dan siap kerja dari peserta magang.
Saat ini, Kemnaker telah mengerahkan anggaran ke seluruh provinsi untuk program magang, termasuk di Riau.
“Dalam penyelenggaraan program ini, tidak hanya diarahkan sebagai pekerja, melainkan juga dapat sebagai pencipta lapangan kerja,” kata Niken.
Sedangkan Ketua Forum Komunikasi Jejaring Pemagangan (FKJP) Riau, Muhammad Ridwan berterima kasih atas kerja sama Disnaker dengan FKJP Riau. Dengan program magang ini, diharap mampu mengurangi pengangguran serta menciptakan tenaga kerja yg profesional dan siap kerja.
Karena itu, Ridwan berharap para peserta magang betul betul mengikuti kegiatan ini dan menyerap setiap materi dengan maksimal.
Selanjutnya, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Panam, Rusdian Tezi mengatakan, setiap perusahaan wani mendaftarkan para pekerja sebagai peserta program kesehatan milik pemerintah. Hal ini sebagaimana diatur UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Dikatakan, semua pekerja, mulai dari karyawan tetap, pekerja lepas, dan pekerja asing yang telah bekerja selama minimal 6 bulan di Indonesia, wajib diberikan tunjangan jaminan kesehatan BPJS. (bgs)