Diresmikan Sekdaprov Riau, Jembatan Penghubung Desa Muara Jalai dan Limau Manis Diharapkan Tingkatkan Perekonomian
KAMPAR – Kabar gembira untuk desa Limau Manis dan Desa Muara Jalai, jembatan yang sudah lama diidamkan dan nantikan oleh masyarakat akhirnya dapat terwujud hal ini ditandai saat Penjabat (Pj) Bupati Kampar, Hambali, SE, MBA, MH, bersama Pj Gubernur Riau diwakili Sekretaris Daerah Provinsi Riau, SF Hariyanto, meresmikan jembatan penghubung antara Desa Muara Jalai, Kecamatan Kampar Utara, dan Desa Limau Manis, Kecamatan Kampar, Minggu (18/08/2024).
Pj Bupati Kampar, Hambali, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Riau atas perhatian dan bantuan yang telah diberikan melalui Bantuan Keuangan Provinsi Riau.
Ia menekankan bahwa pembangunan jembatan ini tidak hanya sebagai sarana penghubung fisik antara Desa Muara Jalai dan Desa Limau Manis, tetapi juga sebagai jembatan hati yang menghubungkan Kabupaten Kampar dengan Provinsi Riau.
"Jembatan ini diharapkan menjadi simbol kemajuan bersama antara Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau. Dengan bantuan dari provinsi, kita yakin bahwa sesuai dengan tagline kita, 'Kampar Semakin Melaju', kemajuan ini akan terus terwujud," ujar Hambali.
Ia juga berpesan kepada masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan jembatan ini dengan sebaik-baiknya.
"Marilah kita jaga bersama-sama dan manfaatkan jembatan ini sebaik mungkin," pesannya.
Ia menjelaskan, selain peningkatan infrastruktur penghubung juga akan menjadi salah satu peningkatan ekonomi, mempermudah jalur transportasi masyarakat dan barang, juga yang tak kalah penting adalah memperpendek jarak yang selama ini melewati jembatan Air Tiris atau jembatan Bangkinang.
Acara peresmian ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk anggota DPRD Provinsi Riau Eva Yuliana, Kepala Dinas PUPR Provinsi Riau M Arief Setiawan, seluruh kepala OPD di lingkungan Kabupaten Kampar, Camat Kampar Utara Riska Jonita S STP, M.Si, Kapolsek Kampar Rekmusnita SH,MH serta Kepala Desa Muara Jalai, ninik mamak, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan warga dari kedua desa.