Musim Kemarau, Sekda Siak Ingatkan Semua Pihak Tak Bakar Lahan
Siak - Dalam satu pekan terakhir cuaca kemarau melanda di sebagian daerah di Riau. Kondisi itu dibarengi berkurangnya intensitas curah hujan dalam satu pekan terakhir.
Sekretaris Daerah Kabupaten Siak, Arfan Usman menyebutkan, hal tersebut menjadi pertanda wilayah di Kabupaten Siak, Riau, akan memasuki musim kemarau panjang.
Menurut Arfan, satu di antara dampak negatif kemarau panjang ini adalah sering terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
"Karena, sebagian wilayah kita terdapat gabut, tentu rentan terjadi Karhutla. Saya minta kepada para ASN dan honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak, bisa meminimalisir terjadinya Karhutla,” ujarnya, saat menjadi pembina apel senin bersama di halaman kantor Bupati Siak, senin (22/7/2024).
Dijelaskan, kebanyakan Karhutla terjadi karena ulah tangan manusia itu sendiri, seperti membuang puntung rokok sembarangan dan membuka lahan dengan cara membakar.
“Sebagai aparatur sipil negara mari kita menjadi contoh yang baik bagi masyarakat dan menghimbau serta mengingatkan masyarakat tidak bakar kebun dan lahannya saat musim kemarau seperti sekarang,”tegasnya.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), 36 persen zona musim Indonesia sudah memasuki musim kemarau termasuk Provinsi Riau.
Karenanya, seluruh pihak diingatkan untuk melakukan berbagai langkah antisipasi guna meminimalisir dampak dari potensi kekeringan.
“Musim kemarau ini, rentan terjadinya Karhutla, melalui kesempatan ini, kami juga menghimbau dan mengajak masyarakat, perusahaan untuk tidak buka lahan dengan cara dibakar. Karena dampak yang ditimbulkan sangat kompleks dan merugikan semua pihak,” tutupnya.
(Mediacenter Riau/MC Riau)