Daerah Diminta Hati-hati, Presiden Sampaikan Penyebab Tren Kenaikan Kasus Dunia
PEKANBARU- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta setiap daerah di Tanah Air berhati-hati dengan kondisi pandemi COVID-19 yang masih belum berakhir.
Meskipun di Indonesia angka kasus harian terkonfirmasi COVID-19 sudah turun drastis, Kepala Negara tetap mengingatkan seluruh masyarakat di Tanah Air tetap waspada dan jangan abaikan protokol kesehatan.
Sebab menurutnya, hingga saat ini pandemi belum betul-betul berakhir dan langkah yang dianggap aman untuk melindungi diri yakni taat protokol kesehatan.
Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan pengarahan kepada seluruh Kepala Daerah se-Indonesia secara virtual. Kegiatan ini juga diikuti langsung oleh Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar di Rumah Dinasnya, Senin (25/10/2021).
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebutkan dibeberapa negara terjadi tren kenaikan kasus terkonfirmasi Covid-19 dalam minggu ini. Hal itu, sebut Jokowi, disebabkan beberapa faktor yakni penerapan protokol kesehatan yang tidak disiplin.
"Dibeberapa negara sudah lepas masker, baik dalam pertemuan terbuka atau pertemuan tertutup," kata Jokowi.
Selain itu, pembelajaran tatap muka (PTM) juga dianggap sebagai penyebab terjadinya tren kenaikan kasus di negara-negara lain.
Jokowi menilai, PTM harus dipantau ketat dilapangan, dan selalu melakukan evaluasi secara berkala sehingga jika ada siswa/siswi terpapar virus corona lebih cepat diketahui.
Untuk itu, pihaknya mengingatkan kepada daerah dan seluruh masyarakat di Indonesia agar tetap meningkatkan kewaspadaan hingga pandemi betul-betul menghilang.
"Memang kasus harian kita dalam 4 hari terakhir mengalami penurunan yang sangat drastis. Namun kita tetap harus waspada," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/nv)