Disaksikan Para Atlet SOIna, Wagubri Semringah Bermain Bocce
PEKANBARU - Disaksikan ratusan atlet penyandang disabilitas intelektual dibawah asuhan Special Olympics Indonesia Provinsi Riau, Wakil Gubernur Riau (Wagubri) Edy Natar Nasution bermain Bocce.
Bocce dimainkan Wagubri usai meresmikan pembukaan Pekan Olahraga Daerah (Porda) ke-6 Special Olympics Indonesia (SOIna) provinsi Riau tahun 2021 di Hotel Prime Park Pekanbaru, Jumat (9/10/2021).
Sembari dikelilingi para atlet, pelatih, hingga pejabat terkait, terlihat Wagubri Edy Nasution bermain dengan penuh semangat dan penuh karisma.
Olahraga Bocce adalah satu diantara olahraga khusus penyandang tunagrahita yang juga akan dipertandingkan dalam Porda ke-6 SOIna Riau tahun 2021. Berlangsung pada tanggal 7-10 Oktober 2021.
Olahraga rekreasi ini dimainkan dua regu dengan tiga hingga empat orang anggota. Pada permainan ini, terdapat tiga jenis bola yang berukuran kecil, sedang dan besar dengan warna-warni.
Wagubri tampak tampil semringah, ketika regu pertama melemparkan bola. Kemudian, disusul oleh regu kedua yang juga dimainkan Ketua TP PKK Provinsi Riau, Misnarni Syamsuar. Sorak semarai diiringi tepuk tangan disabilitas intelektual, menyemangati jalannya permainan.
Terlihat juga semburat kegembiraan terpancar dari wajah-wajah para atlet yang berkumpul, ketika menyaksikan langsung Wakil Gubernur Riau bermain olahraga Bocce.
Edy Nasution usai bermain Bocce mengatakan, bahwa ia yakin para orang tua atlet merasa sangat senang dan bahagia. Lantaran moment seperti itu jarang bisa dirasakan anak-anak mereka. khususnya para atlet penyandang disabilitas intelektual.
"Tadi terpancar dari wajah-wajah mereka ketika poto bersama dan bermain bersama. Sebenarnya mereka sangat mengharapkan kondisi-kondisi seperti itu," jelas Wagubri.
Sesuai dengan janji atlet "Biarkan kami menang, tetapi jika kami tidak menang berilah kami keberanian untuk mencobanya". Menurut Wagubri, adalah sebuah prinsip yang diutamakan dalam SOIna. Sehingga para atletnya merasakan kebahagiaan dan kesempatan yang sama dengan atlet normal lainnya.
"Bukan kemenang utama yang menjadi prinsip bagi mereka, tetapi memberikan kesempatan mereka untuk tampil itulah yang menjadi penting," imbuhnya.
"Dengan begitu, mereka merasa bisa menjadi orang yang berguna ditengah-tengah masyarakat," tambahnya.
Lebih jauh, pertandingan beberapa cabang olahraga yang dilaksanakan dalam Porda ke-6 SOIna. Satu diantaranya cabang olahraga Bocce, menurut Wagubri adalah kegiatan yang sangat besar manfaatnya bagi para penyandang tunagrahita.
"Kita berharap kegiatan seperti ini dapat pula memotivasi anak-anak penyandang tunagrahita lainnya dalam menjalani kehidupan," harapnya.
Sejatinya, kata Wagubri didalam diri penyandang tunagrahita juga tersimpan potensi yang cukup besar.
(Mediacenter Riau/nv)