
BPKP Apresiasi Prevalensi Tengkes di Riau Turun Drastis 17 Persen
Pekanbaru - Jumlah prevalensi kasus tengkes atau stunting di Provinsi Riau terus menurun setiap tahun. Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, Raden Suhartono memberikan apresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Raden Suhartono menilai, Riau telah berhasil menurunkan prevalensi tengkes menjadi 17 persen di tahun 2022. Jumlah tersebut turun sebesar 5,3 persen, jika dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 22,3 persen.
Turunnya prevalensi tengkes di Riau, kata Raden Suhartono, dipengaruhi oleh kondisi tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di Provinsi Riau, yang menunjukkan peningkatan relatif positif.
"Kami mengapresiasi penanganan stunting, bahwa Riau telah berhasil menurunkan angka stunting yang cukup drastis, yaitu dari 22,3 persen ditahun 2021, menjadi 17 persen ditahun 2022," ujar Suhartono, usai menghadiri pelantikan dan pengukuhan Kwinhatmaka di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi, Rabu (10/1).
Suhartono menyebut, bahwa tata kelola pemerintahan yang baik di Riau pada 2023 menunjukkan perbaikan yang semakin meningkat. Hal itu ditunjukkan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi di Bumi Lancang Kuning, yaitu berada pada angka 4,02 persen pada Triwulan III tahun 2023.
"Selain itu, Riau juga merupakan provinsi dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) terbesar ke-6 di Indonesia, dan terbesar ke-2 diluar Pulau Jawa, nilainya berada pada angka Rp256 triliun dengan kontribusi sebesar 22,34 persen," jelas Raden.
Diungkapkan dia, bukti lainnya bahwa good governance Riau semakin positif yakni, meningkatnya angka gini ratio. Gini ratio Riau pada Maret 2023 tercatat sebesar 0,324, sedikit meningkat jika dibandingkan pada September 2022 sebesar 0,323.
"Angka ini secara nasional berada pada ketimpangan yang relatif rendah," ujarnya.
Sementara itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Riau pada 2023 juga termasuk dalam kategori tinggi, yakni mencapai 74,95, angka ini naik 0,50 poin atau 0,67 persen dibanding tahun sebelumnya. Ini artinya IPM Riau terus mengalami kemajuan, yang didukung oleh semua dimensi penyusunnya terutama standar hidup layak dan pengetahuan.
"Data capaian makro diatas dipengaruhi pada kondisi tata kelola pemerntahan yang menunjukkan peningkatan yang relatif positif di Provinsi Riau," tutup Raden Suhartono. (MC Riau/NV)
(Mediacenter Riau/nv)