
Muhasabah Akhir Tahun Bersama UAS, Ribuan Warga Riau Padati Masjid Raya Annur
PEKANBARU - Jelang akhir tahun, banyak orang memanfaatkan waktu untuk melakukan muhasabah. Mereka merefleksikan diri selama setahun, mengevaluasi pencapaian dan kegagalan, serta merenungkan pelajaran berharga yang diperoleh.
Tidak hanya sekadar mengukur prestasi, tetapi juga meninjau nilai-nilai hidup. Beberapa individu menyadari bahwa keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional penting untuk keberhasilan jangka panjang.
Pada sisi lain, ada yang mengidentifikasi kelemahan dan kekurangan pribadi sebagai peluang untuk pertumbuhan masa depan. Dengan tulus menerima kesalahan, mereka merencanakan langkah-langkah konkret untuk mengatasi tantangan tersebut di tahun mendatang.
Pada momen ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menggelar acara muhasabah akhir tahun bersama Ustad Abdul Somad. Agenda ini diselimuti dengan Gerakan Shalat Subuh Berjamaah (GSSB) Riau akbar.
Dalam pantauan Media Center Riau, tampak ribuan warga memadati shaf Masjid Raya An-Nur, Kota Pekanbaru. GSSB Akbar juga turut di hadiri seluruh Kepala OPD Pemprov Riau, tokoh agama, dan jajarannya melakukan salat berjamaah.
Dikatakan Gubernur Riau (Gubri) Brigjen TNI (purn) Edy Natar Nasution bahwa GSSB ini, termasuk dalam muhasabah bersama. Program dakwah ini memberikan pencerahan untuk masyarakat.
Ia menambahkan, GSSB bukan kegiatan baru, namun sudah ada dari beberapa tahun yang lalu. Tetapi memang dalam perjalanannya sempat dilanda pandemi COVID-19, sehingga kegiatan itu sempat berhenti.
“Makanya sekarang ini kami menggerakkan kembali. Alhamdulillah saat ini [GSSB] sudah berjalan ke 168. Ketika di masa musibah pandemi COVID-19, kami selaku pemerintah mengingatkan masyarakat, untuk sementara jangan dulu masuk masjid dan saat ini covid sudah menurun, kami kembali meneruskan dakwah ini,” katanya, jumat (22/12/2022).
Gubri Edy Nasution mengungkapkan, kehadiran dirinya selama ini di GSSB merupakan sebagai tanggungjawab dari pemerintah, untuk kembali mengajak umat meramaikan masjid. Sehingga, dengan begitu negeri bumi lancang kuning mendapat keberkahan dari Allah SWT.
“Jadi kalau hari ini saya hadir mengajak masyarakat meramaikan masjid melalui gerakan salat subuh berjamaah. Karena itu, memang tugas dan tanggungjawab saya selaku bagian dari pemerintahan. Karena nanti di akhirat ini pasti dipertanyakan tentang pertanggung jawaban untuk mengajak umat kejalan yang baik,” terangnya.
Sementara, pada kesempatan yang sama, Ustad Abdul Somad (UAS) menuturkan, bahwa mengajak umat untuk shalat berjamaah dan berbuat baik tidak perlu tunggu profesor dan buya. Tetapi itu kewajiban semua orang.
“Jadi pemimpin, seperti kepala dinas maupun Gubernur dan Bupati, berhak mengajak. Satu kekuasan itu lebih baik untuk mengajak kearah kebaikan, setidaknya dia bisa mengarahkan anak buahnya dalam berbuat kebaikan,” tuturnya.
Lebih lanjut, jemaah Masjid Raya Annur Pekanbaru, Asyam Mulia (27) mengaku terharu, bisa dapat menjalankan ibadah salat subuh berjamaah dengan tokoh-tokoh bumi lancang kuning. Menurutnya, program gerakan ini sangat pantas diterapkan selalu.
“Alhamdulillah, suasana senang dan haru tercampur aduk hari ini. Karena kapan lagi dapat merasakan shalat subuh berjamaah dengan UAS dan pak Gubernur. Saya harap akan ada GSSB Akbar berikutnya," katanya singkat. (MC Riau/bib)
(Mediacenter Riau/bib)