
Libatkan Lima Negara, Aspikom Gelar 3rd AICCON di Pekanbaru
PEKANBARU - Asosiasi Perguruan Tinggi Ilmu Komunikasi (ASPIKOM) menggelar konferensi internasional bertajuk ASPIKOM International Communication Conference Ketiga (3rd AICCON) dengan melibatkan 4 negara, di Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu (30/8/2023).
Empat negara yang terlibat pada konferensi internasional ini yaitu Malaysia, Filipina, Australia dan Indonesia, mengundang narasumber Prof Dr Normah Mustaffa dari University Kebangsaan Malaysia, Prof Dr Benjamin Paula Flor dari University of Philippines, Angela Romano dari Queensland University of Techonology, Burhan Bungin dari University of Ciputra asal Indonesia, dan Prof Dr Alexander G.Flor dari University of The Philippines.
Kegiatan konferensi internasional ini berlangsung selama dua hari, tanggal 30 dan 31 Agustus 2023 dengan mengangkat tema "Landasan Komunikasi Untuk Pembangunan Berkelanjutan Menuju Era Digital 5.0".
Koordinator Aspikom, Toni Hartono menyampaikan bahwa kegiatan ini berfungsi sebagai mercusuar eksplorasi intelektual, yakni sebuah forum dimana pikiran berkumpul untuk berbagi pengetahuan, bertukar perspektif dan membentuk wacana yang memandu pemahaman bersama tentang komunikasi di era digital.
"Saat kami menyelami kompleksitas komunikasi publik dalam dunia digital, kami menyadari bahwa landscape yang kami navigasikan saat ini telah melampaui batas," ujar Toni Hartono.
Ia menyatakan, di era konektivitas yang belum pernah terjadi sebelumnya dan transformasi yang berbasis teknologi ini, studi komunikasi telah mengambil urgensi baru.
"Percakapan tentang hal ini tidak pernah lebih relevan dari wawasan yang kami kumpulkan dari diskusi, tidak diragukan lagi akan membentuk lintasan upaya akademisi yang profesional," katanya.
Sementara itu, Gubernur Riau yang diwakili oleh Kepala Bidang Aplikasi dan Informatika (Aptika) Diskominfotik Riau Muhammad Arifin menyebutkan, bahwa Pemprov Riau sangat menyambut baik diselenggarakannya kegiatan ini.
"Karena memang pada kenyataannya kehadiran Aspikom sangat strategis terutama dalam kontribusi kepada pemerintah untuk melaksanakan pembangunan," sebut Muhammad Arifin.
"Kami berharap hasil dari konferensi ini nantinya akan melahirkan langkah-langkah yang konstruktif dan dapat membantu pemerintah dalam menyelenggarakan pembangunan," harapnya.
Sebab, menurut Arifin, di era digital dan seiring perkembangannya teknologi informasi, maka kontribusi bidang ilmu komunikasi, juga ilmu komputer itu sangat strategis untuk mendapatkan informasi secara cepat.
Ia menjelaskan, perkembangan teknologi informasi ini tidak hanya memberikan dampak positif, namun juga memberikan dampak negatif, terutama informasi yang terkadang pemerintah menyuarakan informasi pembangunan. Akan tetapi, pengemasannya yang harus lebih mantap sehingga reaksi dari masyarakat terkadang tidak sesuai dengan yang diharapkan.
"Oleh karena itu, outputnya nanti harus melahirkan mahasiswa yang profesional dalam ilmu komunikasi, agar kedepannya hal ini dapat membantu pemerintah dalam mengemas informasi dengan baik dan benar," jelas Arifin.
Sehingga kedepan, kehadiran Aspikom ini bisa dikolaborasikan dalam bentuk kerjasama, untuk mengemas informasi pembangunan pemerintah secara umum dengan sedemikian rupa sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang lebih akurat dan menarik.
"Kami sangat mengharapkan kontribusi dari alumni perguruan tinggi, terutama di bidang komunikasi ini untuk membantu pemerintah dalam hal penyebaran informasi," pintanya.
Pada kegiatan konferensi Internasional tersebut juga dilaksanakan penandatanganan MoU antara Universitas Riau dengan mitra yang ada dan foto bersama.
(Mediacenter Riau/nb)