
Masrul Kasmy Ingin Nuansa Melayu Jadi Kebanggan Riau
PEKANBARU - Job Fair adalah bursa kerja yang akan mempertemukan para pemberi kerja atau perusahaan dengan para pencari kerja. Biasanya lowongan yang ada di event job fair cukup beragam dan terbilang banyak, mulai dari perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) hingga (BUMN).
Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau Masrul Kasmy menilai kata "Job Fair" yang merupakan bahasa asing sudah sepatutnya secara perlahan mulai dihilangkan dengan mengangkat kembali nuansa Melayu.
Menurutnya, hal itu sejalan dengan gencarnya pemerintah melakukan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI) yang merupakan suatu gerakan nasional untuk mendukung produksi dalam negeri dan Gerakan Bangga Berwisata Indonesia (BBWI) yang merupakan upaya Pemerintah Indonesia untuk memulihkan perekonomian.
"Insyaallah tahun depan namanya (Job Fair) ini kita cari penggantinya yang memiliki nuansa ke Indonesiaan," kata Masrul Kasmy saat membuka Bursa Kerja di Hotel Prime Park Pekanbaru, Rabu (23/8/2023).
Agar nuansa melayu tak hilang di Bumi Lancang Kuning, Masrul Kasmy mencontohkan agar Job Fair ini diganti menjadi bahasa daerah yang ada di Riau seperti kata "kojo tak kojo" (kerja tak kerja) dengan harapan nampak nuansa melayu dan Riau.
"Bisa juga cai kojo (cari kerja) atau kojo tak kojo. Apapun itu namanya yang penting nampak nuansa melayu dan menjadi kebanggaan kita di Riau," pungkasnya.
Sebagai informasi, Riau Job Fair 2023 yang digelar oleh Dinas Ketenagakerjaan Provinsi Riau selama tiga hari berturut-turut dimulai pada tanggal 23-25 Agustus 2023. Kegiatan ini diikuti tujuh puluh perusahaan, mulai swasta, BUMD maupun BUMN dan berlangsung di Pekanbaru. Adapun jumlahnya yaitu 2.000 lowongan pekerjaan.
(Mediacenter Riau/sam)