
Kapolresta Pekanbaru Salurkan Bantuan Untuk Penderita Tengkes
PEKANBARU - Kapolresta Pekanbaru, Kombes Pol Jefri RP Siagian mengunjungi dan memberikan bantuan kepada balita penderita stunting atau tengkes di pemukiman padat penduduk yang berada di Jalan Tanjung Datuk Ujung, Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Lima Puluh, Kota Pekanbaru.
Pada kegiatan ini Kapolresta Pekanbaru, didampingi Kasat Lantas, Kompol Birgitta Atvina Wijayanti dan jajaran.
Saat datang Kapolresta turut membawa bantuan asupan makanan bergizi dan vitamin, lalu langsung diserahkan kepada orang tua balita tersebut.
Kombes Jefri mengatakan, ia berkunjung dan memberikan bantuan nutrisi dan vitamin, setelah menerima laporan dari Bhabinkamtibmas.
"Kunjungan ini spontan kita lakukan setelah mendapat laporan bahwa di daerah Tj Rhu babyak balita penderita tengkes," kata Kombes Jefri.
Kunjungan dan penyaluran bantuan ini, juga sebagai bentuk perhatian pihaknya dari kepolisian terhadap para balita penderita tengkes, khususnya di Kota Pekanbaru.
"Kedatangan kami sebagai bentuk kepedulian Polri terhadap penderita stunting," kata Kombes Jefri.
Melalui kegiatan ini, pihaknya berharap ke depannya angka prevelansi tengkes di Kota Pekanbaru dapat diatasi dan anak dapat tumbuh kembang secara normal.
"Anak sebagai penerus bangsa harus tumbuh sehat," sebut Kombes Jefri.
Selain itu, tambah Kapolres, pihaknya juga memberikan bantuan asupan makanan bergizi serta vitamin kepada para balita penderita stunting tersebut.
Dalam kegiatan ini, Kapolresta turut membawa dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan para balita, yang dilakukan Kasi Dokes Iptu Diana Fitri.
"Harapan kami bantuan yang disalurkan dapat meringankan beban dan membantu perbaikan gizi balita tersebut," harap Kombes Jefri.
Kombes Jefri mengatakan, semua pihak harus terlibat dalam penanganan prevalensi tengkes, salah satunya dengan kegiatan sosialisasi pentingnya gizi yang baik bagi anak-anak .
Ditambahkan dr Dharmajia Eletha yang melakukan pemeriksaan terhadap bayi menjelaskan, bahwa tengkes adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Dharmajia menjelaskan, tadi ada tiga balita yang diperiksa dengan hasil penyebab para balita ini menderita tengkes ada yang karna faktor ekonomi serta ada juga yang karna penyakit kronis.
"Penyebabnya salah satunya, karna gangguan ginjal kemudian ada yang karena penyakit epilepsi, sehingga gizi para balita ini jadi terhambat," jelas dr Dharmajia Eletha.
Dharmajia menyarankan, agar para orang tua sering mengecek tumbuh kembangnya anak yang memiliki tubuh kurus atau perkembangan tubuhnya tidak sesuai dengan normal.
"Orang tua kami himbau untuk selalu berkoordinasi dengan Puskesmas, supaya kesehatan anaknya bisa dipantau secara berkala," pesan dr Dharmajia Eletha.
(Mediacenter Riau/hb)