Asisten I Setdaprov Riau Ikuti Rapat Monitoring Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 Secara Virtual
PEKANBARU - Asisten I Setdaprov Riau, Jenri Salmon Ginting didampingi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir mengikuti secara virtual Rapat Monitoring Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Riau Command Center Gedung Menara Lancang Kuning, Senin (25/1/21).
Dalam sambutannya, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyampaikan tujuan diadakannya rapat tersebut untuk mengetahui update pelaksanaan vaksinasi di setiap daerah di Indonesia.
"Rapat ini akan kita adakan sekali seminggu untuk mengetahi sejauh mana prosen vaksinasi dan apa kendala yang terdapat dalam vaksinasi," ujarnya.
Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa target tahap I vaksinasi di Indonesia untuk tenaga kesehatan yakni sebanyak 1,48 juta jiwa tenaga kesehatan. Dengan jumlah tersebut Menkes berharap bisa dilakukan penyuntikan vaksin Covid-19 sebanyak 3 juta dosis vaksin hingga akhir Februari mendatang.
Setelah tenaga kesehatan, kata Menkes, akan dilanjutkan dengan tenaga publik yang akan dimulai rencananya di bulan Maret-April yakni sebanyak 17 juta.
Diungkapkan Menkes, nanti jika vaksin-vaksin dari Eropa dan Amerika sudah datang maka Indonesia akan masuk ke tahap 2B yang ditujukan pada orang-orang yang berusia di atas 60 tahun. Jumlahnya sekitar 25 juta, pihaknya akan menargetkan pada Maret-April mungkin selesainya bisa 3-4 bulan.
"Setelah tenaga publik kita akan mulai suntik vaksin massal, mungkin di akhir Maret atau awal April mendatang," tambahnya.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir mengatakan akan mengikuti segala prosedur dari Pemerintah Pusat untuk melakukan rapat monitoring seminggu sekali yang bertujuan memberikan update pelaksanaan vaksin di masing-masing daerah.
"Dengan adanya rapat monitoring ini tentu kita bisa saling berbagi untuk mengantisipasi kendala-kendala yang ditemukan di dilapangan," Mimi menuturkan.
Ia mengaku, hingga kini masih ada beberapa kendala yang dihadapi saat proses vaksinasi tahap I ini dilakukan salah satunya pada saat registrasi.
"Dengan rapat ini juga nantinya akan diperlihatkan daerah mana yang tercepat melakukan vaksinasi dan bagi daerah yang lambat akan diberikan masukan atas kendala yang dihadapi saat proses vaksinasi," pungkasnya. (MCR/NV)