
Pj Wali Kota Pekanbaru Panggil Seluruh Kepsek Antisipasi LGBT di Sekolah
PEKANBARU - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menemukan indikasi grup WhatsApp Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) pada sejumlah siswa sekolah dasar di Riau. Kabar itu menghebohkan warga Pekanbaru.
Menanggapi hal itu, Pj Wali Kota Pekanbaru Muflihun akan mengumpulkan seluruh Kepala Sekolah (Kepsek) mulai dari tingkat PAUD/TK, SD dan SMP. Uun, sapaan akrabnya, mengatakan pihaknya berupaya maksimal dalam mengantisipasi perilaku LGBT di lingkungan sekolah.
Uun mengaku sudah mendapat informasi terkait dugaan grup LGBT yang merambah hingga ke siswa SD saat ini. Dia tak ingin perilaku menyimpang dan bisa menghancurkan generasi muda ini merusak pelajar di Pekanbaru.
"Iya, ada saya baca media bahwa anak SD punya grup WhatsApp LGBT. Terkait itu, kami sudah bersepakat sama Kadisdik kita akan memanggil kepsek baik SMP SD dan juga TK/PAUD, semuanya kita kumpulkan," kata Muflihun, Senin (19/6).
Uun meminta kepsek dan kadisdik serta orang tua untuk melakukan pengawasan lebih optimal kepada para siswa di Pekanbaru. Dia tak ingin ada masalah baru lagi di Pekanbaru.
"Sebelumnya ada anak SMA, sekarang SD juga sudah ada. Jika ini tak diantisipasi dengan cepat, bisa berkembang di Pekanbaru. Untuk itu peran orang tua, kepala sekolah, guru sangat menentukan nasib anak muda ke depannya," tegas alumni IPDN tahun 2000 ini.
Tahal awal, Uun akan mengumpulkan seluruh kepala sekolah sebagai langkah antisipasi. Dia berkordinasi dengan MUI, ulama, untuk menyampaikan kabar LGBT ini agar disebarkan secara masif di Pekanbaru.
"Saya juga meminta Satpol PP untuk melakukan razia di tempat-tempat yang diduga terindikasi LGBT. Dari razia yang digelar beberapa waktu lalu, didapati puluhan pasangan diduga LGBT yang diamankan dari beberapa wisma dan penginapan," jelasnya.
(Mediacenter Riau/asn)