
Dijadwalkan Akan Jelajahi Enam Provinsi di Pulau Sumatera, Yuk Simak Tujuan Roadshow Bus KPK
PEKANBARU - Direktur Sosialisasi dan Kampanye Anti Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Amir Arief menuturkan program jelajah negeri bangun anti korupsi roadshow bus KPK yang akan menyambangi enam Provinsi di pulau Sumatera itu bertujuan untuk membumikan isu - isu pemberantasan korupsi.
Kenam Provinsi tersebut ialah Provinsi Bengkulu, Jambi, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Provinsi Aceh.
Amir Arief melihat masih banyak masyarakat yang menganggap kegiatan KPK hanya menangkap para koruptor saja. Lebih dari itu, KPK juga memiliki wewenang salah satunya dalam bidang pendidikan.
“Selama ini masyarakat didaerah mungkin pemberantasan korupsi hanya seperti operasi tangkap tangan. Padahal pencegahan korupsi harus dilakukan dengan pendidikan, pencegahan dan penindakan,” ujarnya. Rabu, (5/4/2023).
Dijelaskannya selain untuk mensosialisasikan program - program anti korupsi KPK, kegiatan ini juga bertujuan untuk mempererat keterlibatan masyarakat dalam program - program anti korupsi.
Selain itu juga sebagai bentuk kolaborasi dan sinergi anti korupsi dengan para pemangku kepentingan.
“Nah pendidikan dan pencegahan itu yang kami kedepankan diprogram ini. Ini wujud dari kolaborasi kita dengan pemerintah daerah, aparat penegak hukum, terutama dengan masyarakat,” terang Amir Arief.
Sejalan dengan hal tersebut, Deputi Bidang Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, Wawan Wardiana mengatakan pencegahan korupsi memang perlu dilakukan.
“Memang penindakan akan memberikan efek jera kepada para pelaku supaya takut untuk korupsi. Pendekatan selanjutnya ialah pencegahan. Bagaimana merubah dan memperbaiki sistem agar oknum sulit melakukan korupsi tidak bisa lagi atau sulit karena sistemnya sudah dibuat sedemikian rupa,” jelas Wawan.
Menimbang tahun 2023 sudah memasuki tahun politik, Wawan juga mengingatkan agar masyarakat tak menerima uang suap dari calon yang bakal menduduki posisi sebagai pemimpin politik pada pemilu 2024 mendatang.
“Ini sebagai sarana yang bagus juga dalam rangka mengingatkan masyarakat supaya pelaksanaan pemilu 2024 nanti betul - betul adil, jujur dan bebas dari money politic atau kita kenal dengan serangan fajar,” tutup Wawan.
(Mediacenter Riau/wjh)