Selain Tekan Inflasi, Pemda Juga Diminta Atasi Kemiskinan Ekstrem
PEKANBARU - Selain meminta untuk menekan laju inflasi di daerah, Presiden RI Joko Widodo juga meminta pemerintah daerah (Pemda) untuk menekan angka kemiskinan ekstrem.
Jokowi menerangkan, sudah ada data-datanya dari masing-masing daerah berkaitan dengan kemiskinan ekstrem ini. Sehingga sasarannya jelas.
"Artinya sasarannya jelas by name by address semuanya ada, nama alamat semuanya ada," ujarnya, saat memberikan pengarahan terkait inflasi di daerah, tindak lanjut aksi afirmasi bangga buatan Indonesia dan sasaran percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (29/9/22).
Presiden RI ini mengaku jika pemerintah pusat dan daerah bersama-sama menuju ke sasaran tersebut maka hal ini bisa diatasi.
"Kalau kita bareng-bareng pusat dan daerah bareng-bareng menuju ke sasaran yang kita tuju lingkungannya di garap, air bersihnya digarap, bareng-bareng, urusan income pendapatan semuanya digarap bareng-bareng (kemiskinan ekstrem bisa diatasi)," ucapnya.
Jokowi menerangkan, pada saat COVID-19 mengalami kenaikan, angka kemiskinan ekstrem juga mengalami kenaikan mencapai angka dua digit.
Akan tetapi sebutnya, saat ini angka kemiskinan ekstrem di Indonesia kembali menurun di angka 9,54 persen dan diharapkan juga akan semakin menurun.
"Sasarannya ada, jelas nama dan alamatnya. Bansos ke sana arahkan, perbaikan rumah-rumah kumuh arahkan juga ke sana. Kalau nama dan alamatnya enggak jelas itu kita kesulitan, ini ada semuanya," ucapnya.
Jokowi juga mengharapkan adanya kekompakan dan kerja kongkrit dalam menyasar angka kemiskinan ekstrem tersebut.
"Saya rasa jelas semuanya, saya ingin kita semuanya kerja konkrit bersama-sama," tutupnya.
(Mediacenter Riau/ip)