Kuliah Umum di UMRI, Mendag Pesan Agar Mahasiswa Bisa Menjadi Generasi Emas
PEKANBARU - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta kepada para mahasiswa yang merupakan generasi penerus bangsa agar mampu bersaing untuk dapat menjadi generasi emas Indonesia di tahun 2045. Hal itu diungkapkan Mendag memberi kuliah umum di Universitas Muhammadiyah Riau, Senin (26/09/2022).
"Mahasiswa semuanya harus mampu bersaing, kalau kalian tidak bisa bersaing maka indonesia ini tidak akan maju. Tetapi jika kalian ini mampu bersaing maka terwujudlah genarasi Indonesia emas 2024,” katanya.
Pria yang akrab disapa Zulhas mengatakan para mahasiswa UMRI beruntung bisa kuliah di salah satu kampus terbaik di Provinsi Riau. Karena di kampuslah dapat membentuk intelektual dalam belajar, memperbaiki diri secara spritual yang kokoh, serta melatih emosional.
“Saya pesan kepada anak-anak agar belajar sungguh-sungguh. Intelektual yaitu belajar dan juga harus memperbaiki diri secara spiritual, harus diperkokoh. Kemudian emosionalnya juga terlatih. Insha Allah kalau itu digabung akan sukses karena kalau pintar saja tapi tidak tangguh, ya kalah juga,” jelasnya.
Selain itu, dihadapan para mahasiswa dan sivitas akademika Mendag juga menyampaikan tentang program kerjanya. Diungkapkannya, bahwa Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) memberikan amanah kepada dirinya untuk mendajadi Menteri Perdagangan agar bisa memperbaiki masalah harga bahan pangan hingga harga tandan buah sawit.
“Saya ditugaskan Bapak Presiden dalam waktu dua bulan untuk memperbaiki harga tandan buah sawit. Menurut saya itu sangat impossible, tapi sekarang alhamdulillah sekarang harga itu sudah mulai berubah menjadi dua ribuan perkilo,” ungkapnya.
“Begitu juga dengan harga bahan pangan, tadi saya sudah ke Pasar Cik Puan. Minyak curah harganya sudah 13.500 per kilo yang minyak bermerek sekarang ini juga turun jauh, yang dulu 20.000 perkilo sekarang sudah menjadi 16.500,” tambahnya.
Lebih lanjut, Mendag Zulhas menerangkan bahwa pihaknya juga telah mempunyai program perdagangan dengan cara menggunakan digitalisasi. Program itu seperti perjanjian dagang yang disebut dengan istilah toll way.
Menurutnya, dengan cara tersebut masyarakat yang memiliki kreatifitas dapat memasarkan produknya secara luas. Sehingga produk asli anak bangsa bisa masuk ke pasar global.
“Dengan digitalisasi itu, ada pusat informasi dari digital platform sehingga orang di Jakarta tau, orang dunia pun juga tau. Maka terjadi akses yang cepat antara si penjual dengan pembeli. Kami sebutnya perjanjian itu toll way atau jalan tol yang nantinya kita dapat masuk ke pasar global atau internasional. Karena sudah saatnya Indonesia menyerbu pasar dunia sekarang,” pungkasnya.
(Mediacenter Riau/bib)