Riau Diprediksi Mulai Memasuki Musim Kemarau Bulan Mei
PEKANBARU - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, memprediksi pada bulan Mei mendatang provinsi Riau akan memasuki musim kemarau. Karena itu, masyarakat diimbau untuk lebih waspada terutama saat melakukan aktivitas di lahan dan hutan yang menggunakan api.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal usai menyampaikan status siaga darurat Karhutla tingkat provinsi Riau, Selasa (22/3/2022). Di mana status siaga darurat Karhutla tingkat provinsi Riau sudah ditetapkan mulai 21 Maret hingga 30 November mendatang.
"Prediksi BMKG diperkirakan pada bulan Mei akan masuk musim kemarau. Sedangkan puncaknya paa bulan Juni dan Juli," katanya.
Karena itu, pihkanya mengimbau masyarakat yang beraktivitas di lahan maupun hutan yang menggunakan api dapat lebih waspada. Hal tersebut untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla.
"Masyarakat yang membuka lahan, hendaknya jangan membakar. Kemudian yang mencari madu dihutan, pastikan api untuk mengusir lebah padam sebelum ditinggalkan," sebutnya.
Dijelaskan Edy, terhitung sejak Januari 2022 hingga Maret, total hotspot di Riau terpantau sebanyak 183 dan yang sudah dipastikan firespot atau titik kebakaran sebanyak 79 titik. Sedangkan total luas lahan yang terbakar sebanyak 168,66 hektare (ha).
"Dengan kondisi tersebut, pada Senin 14 Maret lalu, sudah dilakukan rapat koordinasi bersama instansi terkait seperti BMKG, Korem Wirabima, Polda Riau, Lanud Roesmin Nurjadin dan OPD terkait. Hasilnya disepakati untuk mengusulkan penetapan status siaga darurat Karhutla tingkat provinsi. Dan pada Senin 21 Maret, SK penetapan statussiaga darurat Karhutla Riau sudah diteken Gubernur Riau Syamsuar," katanya.
(Mediacenter Riau/ms)