Terapkan Pola Hidup Sehat Untuk Cegah Penyakit Jantung
PEKANBARU - Ketua Umum (Ketum) Yayasan Jantung Pusat, Esti Nurjadin SH,M.Kn mengatakan, sampai saat ini penyakit jantung masih menjadi pembunuh nomor satu di dunia maupun di Indonesia.
"Berdasarkan Riskesdas tahun 2013, penyakit jantung mengalami peningkatan dari 0,5 persen sampai dengan 1,5 persen. Bahkan beban pembiyaan BPJS untuk jantung pada tahun 2018 mencapai Rp9,7 trilliun," ungkap Esti, Kamis (23/1/2020).
Dijelaskannya, penyakit jantung coroner ini adalah penyakit gaya hidup, dan penyakit ini dapat dicegah. Mencegahnya dengan cara menerapkan gaya hidup yang sehat. Biasanya yang terkena penyakit jantung ini orang yang berusia lanjut/lansia, sekitar 50 hingga 60 tahun.
Lanjutnya, tetapi dengan perkembangannya zaman, penyakit jantung ini bukan miliknya lansia saja tetapi juga bisa berdampak kepada usia muda. "Untuk itu, lebih baik mencegah dari pada mengobati,"katanya.
Sementara, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengatakan, kedepannya peran dari yayasan jantung yang ada di Riau ini dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat banyak.
Karena, dengan kehadiran yayasan jantung Indonesia di Provinsi Riau, tentunya menjadi momentum yang strategis bagi masyarakat Riau untuk ikut memajukan sektor kesehatan ditengah masyarakat.
"Kenapa pasien jantung terus terjadi peningkatan, salah satunya adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat. Seperti sekarang yang menderita jantung bukan hanya yang berusia 50 tahun keatas, tetapi yang berusia 20 tahun pun banyak yang terkena penyakit jantung,"ucapnya. (MCR/DI)