
Hadapi Tantangan Keluarga di Era Digital, Ini Pesan Henny Wahid
PEKANBARU - Di era digitalisasi yang semakin masif, keluarga menghadapi tantangan baru yang belum pernah terjadi sebelumnya, mulai dari kecanduan teknologi, disinformasi, hingga perubahan pola komunikasi antar anggota keluarga. Ketahanan keluarga tidak hanya menjadi isu domestik, tetapi juga merupakan persoalan strategis bagi ketahanan bangsa.
Tantangan keluarga di era modern saat ini, yaitu zaman digital menjadi lebih berat. Saat ini anak bukan hanya diasuh oleh keluarga tapi juga oleh dunia digital.
Hal itu disampaikan, Ketua TP PKK Provinsi Riau Henny Sasmita Wahid yang hadir sebagai narasumber dalam Dialog Interaktif, dalam memperingati Harganas ke-32 Tahun 2025, yang disiarkan langsung oleh RRI Pekanbaru, pada Rabu (18/6/2025).
“Salah satu tantangan keluarga itu, semua keluarga mengalami ketergantungan pada gadget, saat ini anak-anak tidak bisa lepas dari gadget. Oleh karena itu, TP PKK Provinsi Riau melalui ibu-ibu kader di daerah selalu mengedukasi anak-anak kita agar bisa menggunakan gadget dengan bijak,” kata Henny.
“Kita juga selalu mengedukasi anak-anak untuk dapat memilih konten dengan bijak, sehingga anak kita bisa bersosial media dengan sehat dan baik, juga agar sosial media itu bisa menjadi bermanfaat untuk anak-anak dan keluarga,” jelasnya.
Tantangan lain dalam keluarga selain penggunaan gadget itu, kata Henny Wahid adalah pengaruh lingkungan sekitar.
“Kita bisa mencegah anak-anak dari pengaruh lingkungannya, memang saat ini di era globalisasi tugas kita yaitu membimbing anak-anak kita dengan baik agar mereka mampu membuat pilihan yang baik untuk dirinya,” ungkap Henny.
Selain itu, tantangan lainnya adalah ibu yang bekerja atau working mom. Menurut Henny, banyak saat ini ibu-ibu yang berperan ganda, dan tidak hanya berperan sebagai ibu rumah tangga saja.
“Menjadi Ibu pekerja tentunya waktu yang dialokasikan untuk keluarga akan sedikit berkurang, dengan ibu yang bekerja dan anak yang bersekolah tentu membuat komunikasi terbatas,” ujarnya.
Oleh sebab itu, menurutnya self care dan kesehatan mental, manajemen waktu yang efektif agar dapat melakukan quality time keluarga itu juga penting.
“Karena, jika tidak ada ikatan yang kuat antara ibu dan anak, tentunya orang tua tidak bisa mewarnai bagaimana pertumbuhan dan perkembangan anak-anak,” imbuh Henny.
(Mediacenter Riau/nb)