
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir di Riau, Titik Panas 31
Pekanbaru – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru memprakirakan cuaca di Provinsi Riau pada Minggu, 15 Juni 2025, umumnya berada dalam kondisi cerah berawan.
Namun, masyarakat diminta tetap meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah.
Forecaster On Duty BMKG Pekanbaru, Putri Santy S., menjelaskan bahwa pada pagi hari cuaca di Riau diprediksi akan didominasi oleh udara kabur hingga cerah berawan. Memasuki siang hingga sore hari, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Bengkalis, Siak, Pelalawan, Indragiri Hilir, dan Kota Dumai.
“Pada malam hari, hujan masih berpotensi turun dengan intensitas ringan hingga sedang di sejumlah wilayah lainnya seperti Kampar, Bengkalis, Rokan Hulu, Rokan Hilir, dan kembali terjadi di Kota Dumai. Dini hari, cuaca berlanjut dengan potensi hujan di Kampar, Pelalawan, Kuantan Singingi, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kepulauan Meranti, serta Kota Pekanbaru,” ujarnya.
BMKG mengeluarkan peringatan dini untuk wilayah Rokan Hulu, Rokan Hilir, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, dan Kepulauan Meranti. Di wilayah-wilayah ini, masyarakat diminta waspada terhadap kemungkinan hujan sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang, terutama pada sore, malam, hingga dini hari.
Suhu udara di Riau berkisar antara 23,0 hingga 34,0 derajat Celsius, dengan kelembapan mencapai 55 hingga 99 persen. Angin bertiup dari arah tenggara hingga barat daya dengan kecepatan 10–30 km/jam.
"Sementara itu, prakiraan gelombang laut di wilayah perairan Riau masih dalam kategori aman, dengan tinggi gelombang berkisar antara 0,5 hingga 1,25 meter,' ungkapnya.
Selain prakiraan cuaca, BMKG juga merilis data terbaru sebaran titik panas (hotspot) berdasarkan pantauan satelit per pukul 23.00 WIB. Total terdapat 67 titik panas di Pulau Sumatera, dan 31 di antaranya berada di Provinsi Riau.
Adapun rinciannya, titik panas di Riau tersebar di Kota Dumai (7 titik), Kabupaten Bengkalis (6), Rokan Hilir (7), Rokan Hulu (8), serta masing-masing satu hingga dua titik di Kampar (1) dan Pelalawan (2). Jumlah ini menunjukkan peningkatan aktivitas panas yang dapat mengindikasikan awal potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas pembakaran lahan dan sampah, terutama di wilayah yang rawan munculnya titik panas. Koordinasi dengan petugas setempat juga sangat penting untuk mencegah potensi karhutla,” tegas Putri.
BMKG mengajak masyarakat untuk tetap memantau pembaruan informasi cuaca dan hotspot secara berkala, serta memperhatikan imbauan dari pemerintah daerah dan lembaga terkait, khususnya dalam menghadapi cuaca yang dinamis dan potensi kebakaran lahan.
(Mediacenter Riau/bts)