
Gubernur Abdul Wahid: NU Riau Harus Tumbuh Kuat dan Bermakna di Masyarakat
Pekanbaru – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Riau periode 2025-2030 resmi dilantik di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, pada Selasa, 27 Mei 2025. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan harapan besar agar Nahdlatul Ulama (NU) di Bumi Lancang Kuning dapat tumbuh lebih kuat secara organisasi dan benar-benar hadir di tengah masyarakat, memberikan dampak nyata, bukan sekadar simbol.
Gubernur Abdul Wahid secara lugas menyoroti dinamika NU di Riau selama ini. Menurutnya, kemajuan atau kemunduran organisasi seringkali disebabkan oleh kurangnya jiwa perjuangan.
"Selama ini NU di Riau maju mundur karena banyak yang hanya menitipkan harapan tanpa benar-benar menjiwai perjuangan NU. Ke depan, saya ingin pengurus NU adalah orang-orang yang mengerti dan meresapi ajaran NU," tegas Gubernur Wahid, menekankan pentingnya kepemimpinan yang berlandaskan pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai ke-NU-an.
Potensi besar NU di Riau juga menjadi perhatian Gubernur Wahid. Ia menyebut bahwa masyarakat Melayu di Riau memiliki kedekatan emosional yang kuat dengan tradisi-tradisi NU, seperti praktik berkunut.
"Kalau di kampung tak berkunut, dibilang bukan NU. Jadi NU ini sudah hidup di masyarakat. Tinggal pengurusnya yang harus bisa menggerakkan," jelasnya.
Lebih lanjut, Gubernur Wahid mengingatkan pengurus baru untuk tidak menjadikan NU sebagai tempat mencari keuntungan pribadi atau sekadar titipan jabatan. Ia mengharapkan adanya dedikasi yang tulus dari setiap individu yang mengemban amanah.
"Saya ingin NU diisi oleh mereka yang tulus berjuang, bukan sekadar duduk di kursi," tegasnya, mendorong semangat pengabdian dalam setiap lini kepengurusan.
Pemerintah Provinsi Riau, di bawah kepemimpinan Gubernur Abdul Wahid, berkomitmen untuk membuka ruang selebar-lebarnya bagi NU dalam bersinergi. Gubernur menyatakan kesiapannya untuk mendukung program-program NU yang relevan dengan penguatan akidah, moderasi beragama, pendidikan keagamaan, serta pelestarian tradisi lokal yang menjadi kekayaan budaya Riau.
Dalam sambutannya, Gubernur Wahid juga menyampaikan apresiasi mendalam terhadap peran para ulama dan kiai. Ia secara pribadi memohon bimbingan dan arahan dari para tokoh agama.
"Saya mohon tunjuk ajar dari para kiai. Tunjuk ajar itu bukan hanya nasihat, tapi arahan yang membawa kita pada pemahaman yang benar," ucapnya, menunjukkan kerendahan hati dan keinginan untuk terus belajar dari para cendekiawan agama.
Dengan kepengurusan yang baru dan semangat yang membara, Gubernur Abdul Wahid optimis bahwa NU Riau memiliki kesempatan emas untuk melangkah lebih maju. Ia berharap NU dapat bertransformasi menjadi organisasi keagamaan yang tidak hanya besar dalam jumlah anggota, tetapi juga kuat dalam gerakan sosial dan pendidikan, memberikan kontribusi signifikan bagi kemajuan Riau.
(Mediacenter Riau/ns)