
Pemprov Riau Susun Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Lewat FGD
Pekanbaru – Pemerintah Provinsi Riau menunjukkan keseriusannya dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dan keberlanjutan sumber daya alam dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait Penyusunan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati serta Penyusunan Profil Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Provinsi Riau. Kegiatan penting ini berlangsung di Hotel Bono, Pekanbaru, pada Senin (5/5/2025).
FGD ini memiliki tujuan krusial, yakni merumuskan arah kebijakan dan strategi pengelolaan keanekaragaman hayati secara terpadu dan berkelanjutan. Selain itu, forum ini juga menjadi wadah untuk mengumpulkan data dan informasi terkini yang akan menjadi landasan utama dalam penyusunan Profil Taman Kehati, yang diharapkan menjadi pusat konservasi keanekaragaman hayati khas Riau.
Berbagai pemangku kepentingan turut berpartisipasi aktif dalam FGD ini, mencerminkan kolaborasi lintas sektor dalam isu pelestarian lingkungan. Perwakilan dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, para akademisi dari berbagai perguruan tinggi, organisasi swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang lingkungan, serta para praktisi konservasi memberikan sumbangsih pemikiran dan rekomendasi berdasarkan potensi, tantangan, dan kebutuhan riil yang ada di berbagai wilayah Provinsi Riau.
Melalui proses penyusunan Rencana Induk dan Profil Taman Kehati yang melibatkan berbagai pihak ini, Pemerintah Provinsi Riau berupaya memiliki peta jalan yang jelas dan komprehensif dalam pengelolaan kekayaan hayati yang dimilikinya. Dokumen-dokumen ini diharapkan dapat menjadi panduan strategis untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan tetap memperhatikan aspek-aspek pelestarian lingkungan.
Dalam sambutannya saat membuka FGD, Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Zulkifli Syukur, menegaskan dukungan penuh Pemerintah Provinsi Riau terhadap penyusunan kedua dokumen penting ini. Beliau menyampaikan bahwa inisiatif ini merupakan wujud nyata komitmen daerah dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan melestarikan kekayaan alam yang menjadi anugerah bagi Riau.
“Keanekaragaman hayati merupakan aset yang sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan masyarakat Riau dan juga bagi pembangunan daerah secara keseluruhan. Oleh karena itu, pengelolaan kekayaan hayati ini harus direncanakan secara matang, didasarkan pada data dan informasi yang akurat, serta melibatkan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat,” ujar Zulkifli Syukur.
Lebih lanjut, Zulkifli Syukur menekankan bahwa keberadaan Taman Kehati di Riau diharapkan tidak hanya berfungsi sebagai lokasi konservasi berbagai jenis flora dan fauna khas daerah, tetapi juga dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, pusat penelitian bagi para akademisi, serta mendukung pengembangan ekowisata yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan.
Beliau juga memberikan apresiasi yang tinggi atas sinergi yang terjalin antara pemerintah daerah, kalangan akademisi, dan organisasi masyarakat sipil dalam keseluruhan proses penyusunan dokumen ini. Menurutnya, kolaborasi yang solid antar berbagai pihak sangat krusial dalam menghasilkan kebijakan yang implementatif, tepat sasaran, dan efektif dalam menjaga kelestarian keanekaragaman hayati Riau,“ tutupnya.
(Mediacenter Riau/nan)