
Ekspedisi Rupiah Berdaulat Sasar Wilayah Terluar di Riau
PEKANBARU - Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2025 diharapkan bisa membuat masyarakat di wilayah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) lebih mencintai rupiah. Tentunya dengan sosialisasi dan edukasi lewat tim yang bertugas.
Hal itu disampaikan oleh Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Elly Wardhani saat menghadiri pelepasan tim ERB yang akan bertugas mulai dari tanggal 6 hingga 12 Mei 2025.
"Kami berharap masyarakat di wilayah 3T bisa merasakan kehadiran negara lewat program ini. Mereka bisa mencintai rupiah dan menggunakannya sehari-hari sebagai mata uang yang sah," katanya di Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia Riau, (5/5/2025).
Elly sampaikan, Provinsi Riau memiliki banyak pulau yang tersebar dan sulit untuk dijangkau. Kelima pulau yang akan didatangi pastinya memerlukan perhatian khusus agar masyarakatnya mendapat hak yang sama dalam penggunaan rupiah.
"Di Riau inikan banyak pulau tersebar yang sulit dijangkau, ada Pulau Rupat, Pulau Bengkali, Pulau Padang, Pulau Tebing Tinggi, dan Pulau Rangsang. Jadi misi tim ini mengemban amanah dari negara untuk menguatkan peran rupiah sebagai simbol kedaulatan," terang Asisten III.
Dilanjutkan, Pemprov Riau memberikan apresiasinya kepada BI dan TNI AL yang telah berinisiatif membuat program tersebut. Kegiatan yang menjadi bentuk komitmen ini akan memastikan ketersediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup, pecahan yang sesuai, dan tentunya layak edar di Republik Indonesia.
Sementara itu Kepala Perwakilan BI Provinsi Riau, Panji Achmad menjelaskan, tim ERB akan melakukan edukasi serta sosialisasi tentang cinta, bangga, dan paham rupiah. Akan ada juga layanan kas keliling dan hal bermanfaat lainnya.
Panji katakan, kualitas uang yang ada di wilayah kepulauan perlu dikontrol lebih baik. Wilayah mereka yang lebih sering terkena paparan sinar matahari dari pantai dan juga lebih banyak berinteraksi dengan laut menjadi salah satu perhatian.
"Kami diminta agar uang beredar sampai di pelosok luar Riau. Kualitas di kepulauan haruslah dikontrol, mereka lebih panas, atau uangnya lebih sering terkena air laut, kondisi seperti ini yang perlu diperhatikan," terangnya.
(Mediacenter Riau/mrs)