
DJPb Riau: Ekonomi Tumbuh Stabil, Belanja Pemerintah Jadi Penggerak Utama
PEKANBARU — Kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Provinsi Riau hingga 31 Maret 2025 menunjukkan tren positif, meskipun belanja negara mengalami penyesuaian. Aktivitas ekonomi daerah tetap menggeliat, didukung oleh peningkatan ekspor, surplus perdagangan, serta belanja pemerintah yang tetap menjadi penggerak utama perekonomian.
Plh Kepala Bidang Pembinaan Pelaksanaan Anggaran II Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Riau, Ahmad Jauhari, menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi regional tetap terjaga, salah satunya berkat momen Ramadhan dan Idulfitri yang mendongkrak konsumsi dan distribusi barang.
“Neraca perdagangan Riau mencatat surplus signifikan sebesar USD1,72 miliar. Ini terutama didorong oleh kenaikan harga CPO di pasar global, yang turut mengerek harga TBS dan kelapa di tingkat petani,” ujar Ahmad Jauhari, Kamis (1/5/2025).
Ekspor Riau pada Maret 2025 mencapai USD1,85 miliar, meningkat 0,45 persen dibanding bulan sebelumnya. Sementara itu, impor turun drastis 12,15 persen menjadi USD127,54 juta.
Kinerja ekspor ini berperan besar dalam menjaga daya beli dan Nilai Tukar Petani (NTP) yang kini menyentuh angka 197,13—sebuah capaian yang mencerminkan kesejahteraan petani yang meningkat.
Di sisi penerimaan, APBN Riau berhasil menghimpun Rp6,77 triliun atau 32,85 persen dari target tahunan, tumbuh signifikan sebesar 76,93 persen dibanding tahun sebelumnya. Lonjakan ini dipicu oleh peningkatan tajam penerimaan dari bea keluar, yang melonjak lebih dari 1.291 persen secara tahunan.
Namun demikian, belanja negara tercatat mengalami penurunan sebesar 15,17 persen menjadi Rp5,82 triliun. Penurunan ini, menurut Ahmad Jauhari, merupakan konsekuensi dari berakhirnya program-program besar terkait Pemilu 2024.
“Meski ada kontraksi belanja pusat, belanja pegawai justru tumbuh 9,29 persen, yang menandakan keberlanjutan dukungan terhadap operasional pelayanan publik,” jelasnya.
(Mediacenter Riau/sa)