
Pekanbaru dan Rohil Belum Menyusul, 10 Daerah di Riau Sudah Tetapkan Siaga Karhutla
PEKANBARU - Provinsi Riau kembali berada dalam kondisi siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Gubernur Riau, Abdul Wahid, menegaskan bahwa status siaga ini sudah resmi diberlakukan di seluruh wilayah Bumi Lancang Kuning.
Penetapan ini dilakukan untuk mengantisipasi potensi kebakaran yang sering terjadi akibat musim kemarau panjang. Dikatakan, Gubri Abdul Wahid bahwa kabupaten dan kota di Riau juga telah mengambil langkah serupa.
"Kita Provinsi Riau sudah diterapkan status siaga darurat Karhutla. Kabupaten/Kota juga telah menetapkan status siaga, kita harapannya tentu tidak mau ada kebakaran," tegasnya di Lapangan Udara Roesmin Nurjadin (Lanud Rsn), Pekanbaru, Riau, Selasa (29/4/2025).
Ia menjelaskan, pencegahan karhutla harus terus diedukasi, karena pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga lingkungan. Oleh karena itu, Gubernur Wahid mengajak seluruh warga untuk sadar dan bertanggung jawab terhadap alam sekitar.
"Maka itu kita sadarkan kepada masyarakat semuanya. Bahu-membahu, jaga alam dan jangan sampai ada kebakaran lahanan," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, M Edy Afrizal, merinci bahwa saat ini sudah 9 kabupaten dan 1 kota di Riau yang menetapkan status siaga Karhutla. Adapun daerah yang telah menetapkan status yaitu, Kota Dumai, Kabupaten Pelalawan, Siak, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Kuantan Singingi, Kampar, Kepulauan Meranti, Bengkalis, Rokan Hulu.
"Tinggal Kabupaten Rokan Hilir dan Kota Pekanbaru yang belum," jelas Edy.
Ia menambahkan bahwa Rokan Hilir dijadwalkan akan segera menetapkan status siaga Karhutla pada minggu depan. Dengan demikian, seluruh wilayah di Riau diharapkan siap siaga menghadapi ancaman kebakaran lahan yang bisa berdampak luas terhadap kesehatan masyarakat.
"Ya, Rokan Hilir minggu depan dia mau menetapkan siaga karhutla. Tinggal nanti Pekanbaru, kita akan bicarakan lagi," tuturnya.
Dalam aspek kesiapan alat dan perlengkapan, Edy memastikan bahwa seluruh peralatan pendukung telah diposisikan di masing-masing kabupaten dan kota. Langkah sigap ini diambil untuk mempercepat respons dalam menangani titik-titik api sekecil apa pun, sebelum membesar menjadi kebakaran luas yang sulit dikendalikan.
"Untuk peralatan kita semuanya sudah ada standby di masing-masing kabupaten/kota. Kalau ada peralatan yang kurang, nanti kita akan bantu" pungkasnya.
(Mediacenter Riau/bib)