
10 Daerah di Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
PEKANBARU - Sebanyak 10 kabupaten/kota di Riau sudah menetapkan status siaga darurat Kebakaran hutan dan Lahan (Karhutla) 2025. Dengan demikian, saat ini hanya tinggal dua daerah saja yang belum menetapkan status serupa.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Riau M Edy Afrizal mengatakan, penetapan status siaga Karhutla tersebut setelah adanya titik hot spot yang ditemukan di daerah. Kemudian juga ada yang sebagai bentuk antisipasi, karena sesuai prediksi BMKG provinsi Riau akan menghadapi musim kemarau.
“Saat ini sudah 10 kabupaten/kota yang menetapkan status siaga darurat Karhutla. Hanya tinggal dua daerah saja yang belum, yakni Kota Pekanbaru dan Kabupaten Rokan Hilir,” katanya, Selasa.
Lebih lanjut dikatakannya, karena itu pihaknya mengimbau bagi daerah yang belum menetapkan status serupa agar dapat segera membahasnya. Pasalnya, penetapan status ini sebaiknya tidak menunggu sebelum ada kejadian Karhutla terlebih dahulu.
“Karena dengan penetapan status siaga Karhutla, koordinasi akan lebih mudah dilakukan. Bantuan juga dapat dengan cepat dikirim jika terjadi Karhutla,” sebutnya.
Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid, mengatakan bahwa berdasarkan informasi dari BMKG, musim kemarau di Provinsi Riau diperkirakan akan mulai memasuki musim kemarau pada Mei 2025. Potensi kekeringan diprediksi akan meningkatkan risiko terjadinya karhutla di sejumlah daerah. Pemprov Riau bersama Polda Riau juga terus melakukan sosialisasi larangan membakar lahan kepada masyarakat. Sosialiasi tersebut telah digelar mulai dari Karhula Fun Run hingga Jambore Karhutla.
"Pada bulan puasa lalu, kami telah melakukan apel kesiapsiagaan karhutla tingkat provinsi.
Tak hanya itu saja, bersama Bapak Kapolda Riau kita telah memberi edukasi kepada masyarakat terkait pemahaman kebakaran hutan dan lahan. Kami bikin agenda mulai dari Karhutla Fun Run dan Jambore Karhutla, tujuannya untuk mengedukasi Gen Z untuk peduli lingkungan," tambahnya.
Kemudian, pihaknya juga telah mengsulkan operasi modifikasi cuaca (OMC), patroli udara dan water bombing ke pemerintah pusat. Menurutnya, usalan tersebut dapat menjadi antisipasi karhutla di Riau. Selain itu, untuk penanggulan karhutla, Pemprov Riau dan jajaran forkopimda telah menyiapkan 17.760 orang untuk siap di tugaskan sesuai kebutuhan daerah. Personel tersebut terbagi mulai dari TNI AD, TNI AU, Polri, Manggala Agni, Relawan Masyarakat Peduli Api (MPA), hingga pihak perusahaan.
"Totalnya ada 17.764 orang personil yang akan diturunkan menghadapi potensi penaggulangan karhutla se-Riau. TNI AD 3.227 personel, TNI AU 60 personel, Polri 5.231 personel. Kemudian, DLHK /DISBUN 455 orang, BPBD DAMKAR PROV/KAB/KOTA 860 orang, Mangga Agni 2.210 orang, MPA 4.059 orang, SATPOL PP PROV/KAB/KOTA 1.670 orang dan Perusahaan 1.980 orang,” paparnya.
(Mediacenter Riau/ms)