Asisten I Setdaprov Riau Ikuti Forum Nasional Stunting Secara Virtual
PEKANBARU - Asisten I Sekretaris Daerah (Setdaprov) Riau Masrul Kasmy mengikuti Forum Nasional Stunting secara virtual di Ruang Command Center Menara Lancang Kuning, Selasa (14/12/2021).
Sebagai informasi, stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama. Sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yaitu tinggi badan anak lebih rendah atau pendek dari standar usianya.
Dalam sambutannya, Asisten I Setdaprov Riau Masrul Kasmy menyampaikan bahwa di beberapa kabupaten masih ditemukan status stuntingnya yang masih tinggi. Pihaknya berharap status stunting di beberapa kabupaten ini dapat menurun dengan baik.
"Tentunya kita tidak ingin ditemukannya lagi anak-anak di usia dini yang terkena stunting ini, apalagi demi kesejahteraan masyarakat yang mana kita harapkan tidak ada lagi hal-hal seperti itu," ujarnya.
Selain itu, menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah melakukan upaya-upaya terhadap penurunan stunting di masyarakat, seperti menerapkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
"Kita juga melakukan upaya penurunan angka stunting ini melalui anggaran di bapenda, melakukan rapat perangkat dan evaluasi terkait dengan pencegahan stunting di Provinsi Riau," jelasnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, ungkap Masrul, juga sudah komitmen dalam mengatasi stunting di Riau ini dengan mengimbau kepada kabupaten kota untuk percepat penurunan stunting serta di Bapenda juga melakukan rapat khusus terkait stunting.
"Pemprov Riau juga sudah komitmen untuk mengatasi ini seperti melakukan forum stunting ini, juga mengimbau kepada kabupaten/kota di Provinsi Riau untuk mempercepat penurunan stunting di Riau," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Hasto Wardoyo mengungkapkan indikator pembangunan manusia telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 satu diantaranya adalah percepatan penurunan stanting yang sekarang angkanya masih 27,67%.
"Sementara itu, ditargetkan oleh Bapak Presiden menjadi 14% di tahun 2024 yang mana ini merupakan suatu penurunan yang cukup menantang dengan kecepatan penurunan yang harus lebih dari 3% pertahun," ungkap Hasto Wardoyo.
Oleh karena itu, dalam percepatan penurunan stunting ini membutuhkan kerja sama yang sifatnya komprehensif dan kolaborasi yang baik antar sesama.
"Kita perlu kolaborasi terlebih kita punya target secara bersamaan yang terkait dengan FDG di mana kita juga punya target selain untuk menurunkan prevalensi pendek," tuturnya.
(Mediacenter Riau/nb)