
388 Mahasiswa UMRI Ikuti Pembekalan dan Baitul Arqam Bersama Kapolda Riau
PEKANBARU– Sebanyak 388 Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) mengikuti Baitul Arqam dan Pembekalan Purna Studi bagi calon wisudawan wisudawati Angkatan XXVIII. Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 19-20 April digelar di Auditorium Kampus Utama Umri Jalan Tuanku Tambusai Pekanbaru.
Dalam acara pembukaan kegiatan yang bertemakan ‘Mewujudkan Generasi Inovatif, Inspiratif, Berdaya Saing dan Mencerahkan Semesta’ ini, Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan menjadi salah satu pembicara, dan tampak juga hadir Direktur Lalu Lintas Polda Riau, Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, Karo Ops Polda Riau, Kombes Pol Ino Harianto, Kapolres Pekanbaru, Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika SIK dan pejabat Polri lainnya.
Kapolda Riau menyampaikan, bahwa momen ini cukup langka. demikian juga pada mahasiswa. Kegiatan ini merupakan proses untuk mempersiapkan diri menjadi seorang pemimpin dan orang berguna bagi lingkungan sekitar.
Momen ini, tambahnya, merupakan proses panjang. Peserta ada di pintu gerbang yang menjembatani mereka ke dunia luar ke kehidupan yang lebih kompleks dengan seluruh tantangan yang harus dicari solusinya bersama. Tantangan yang dihadapi konteksnya global, regional dan nasional.
Irjen Pol Herry menjelaskan salah satu tantangan global yaitu perang ekonomi yang dihembuskan Amerika lewat kebijakan tarif impor. Dimana, Indonesia menjadi salah satu negara yang terkenal dampaknya. Kebijakan itu, tuturnya, dapat menimbulkan masalah lainnya. Bahkan berpengaruh dalam lingkup regional dan nasional. Untuk itu, mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan mampu mentransformasikan pikiran, berkomunikasi dengan baik, berpikir rasional serta dituntun dengan etika.
"Dengan demikian, kebaikan-kebaikan yang dilakukan itu menjadi kebiasaan, lalu menjadi karakter dan berlanjut menjadi habitus baru," paparnya.
Ditambahkan Kapolda, lulusan perguruan tinggi ke depan ditantang tak hanya cerdas secara intelektual. Tapi juga mampu menjadi lebih baik di lingkungan sosial. Semua itu bisa muncul dari hati nurani sendiri.
"Kita harus mampu menjadi jembatan untuk memberikan solusi bagi masalah di lingkungan. Membuka diskursus dalam lingkungan kita, mampu menyampaikan ide," ujarnya.
Untuk itu, pada 25 April, Kapolda Riau bersama pemerintah akan menggelar Jambore Karhutla. Sebelumnya juga telah dilakukan Fun Run Karhutla. Hal ini dilakukan guna menyiapkan diri menghadapi Karhuta.
"Saya ingin menekankan pada calon wisudawan dalam menghadapi kehidupan ke depan, mampu menempuh jalan hidup yang peduli kelestarian lingkungan," papar Kapolda.
Calon wisudawan, kata dia, harus paham dengan keberlanjutan bumi dan Negeri Lancang Kuning ini. Karena, ia mengajak calon wisudawan peduli pada lingkungan. Apalagi, mereka adalah bagian penting yang bakal menjadi pemimpin-pemimpin masa depan.
Ke depan, paparnya, di tengah masalah selalu ada harapan yang muncul. Bukan saja dari luar, tapi juga berasal dari calon wisudawan. Harapan itu ada pada karakter. Bukan hanya pada kecerdasan. "Karakter baik itu harus dibentuk dari sekarang. Di antaranya dengan keberanian mencoba, terus berinovasi dan tangguh".
"Harapan itu juga ada pada kontribusi para calon wisudawan untuk merawat alam serta bumi yang dicintai ini," tutupnya.
Sementara itu, Rektor UMRI, Dr Saidul Amin MA, menyampaikan, sampai hari ini, mahasiswa Umri lebih kurang 13.310 orang, dan 540 orang di antaranya non Muslim.
"Kita ingin UMRI sebagai universitas Muhammadiyah juga mampu menjadi rahmatan lil alamin," tuturnya.
Dia berharap, dalam pembekalan kali ini, Ka. Polda Riau berbicara layaknya seorang ayah kepada anak. Karena dengan cara itu, materi yang disampaikan Ka. Polda akan sampai ke hati tiap peserta.
Dijelaskannya, tujuan pendidikan di Umri fokus pada 3H. Yaitu head, heart, dan hand. Head artinya mempersiapkan mahasiswa agar memiliki kecerdasan akademik. Selain itu, mahasiswa juga disiapkan dari segi ideologi, keimanan dan spiritualitas.
Rektor juga mengaku terharu dengan wacana diperluasnya kerjasama Umri dan Polda Riau. Dimana selama ini anggota Polri yang kuliah di Umri kebanyakan di Fakultas Hukum. Ke depan, bintara-bintara itu akan kuliah di Fakultas lain. Khususnya Fakultas Ilmu Komunikasi.
"Kata Kapolda, alasannya karena polisi yang baik itu adalah yang mampu berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat," tutupnya.
(Mediacenter Riau/mad)