
LTT Padi Riau per Maret 2025 Surplus 778 Hektare, Kabupaten Indragiri Hilir Penyumbang Tertinggi
PEKANBARU – Provinsi Riau mencatat capaian positif dalam mendukung program ketahanan pangan nasional. Hingga Maret 2025, realisasi Luas Tambah Tanam (LTT) padi mencapai 19.398 hektare, melampaui capaian pada periode yang sama tahun lalu sebesar 18.621 hektare. Artinya, Riau berhasil membukukan surplus LTT sebesar 778 hektare.
Berdasarkan data Kementerian Pertanian dan LTT WAG Nasional 2025, rincian realisasi bulanan LTT Riau yaitu pada Januari seluas 5.988 hektare, Februari 8.544 hektare, dan Maret 4.866 hektare. Meski terjadi penurunan pada Maret dibanding tahun sebelumnya, secara kumulatif Januari-Maret tetap menunjukkan tren peningkatan.
“Untuk refleksi capaian kinerja produktivitas padi dalam pembangunan jangka panjang Provinsi Riau dari 2005-2024, terlihat adanya peningkatan produktivitas padi dalam 20 tahun terakhir. Pencapaian ini merupakan hasil dari penerapan teknologi budidaya. Mulai dari penyediaan benih unggul, peningkatan bantuan pupuk, pengairan, alsintan, pengendalian organisme pengganggu tanaman, hingga penyelenggaraan penyuluhan,” terang Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Provinsi Riau, M. Job Kurniawan, Rabu (16/4/2025).
Jika diperluas hingga pertengahan April, total realisasi LTT Riau mencapai 22.969 hektare, meningkat 3.995 hektare atau 20,8 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 sebesar 19.014 hektare.
Capaian tersebut terdiri dari berbagai jenis pola tanam, di mana LTT reguler mendominasi dengan luas 19.652 hektare, diikuti oleh program optimalisasi lahan (Oplah) seluas 3.281 hektare, dan sisanya merupakan padi gogo dengan luas 35 hektare.
Peningkatan luas tanam ini juga terlihat secara bertahap sepanjang awal tahun. Hingga 31 Januari 2025, realisasi LTT tercatat meningkat sebesar 26,92 persen dibandingkan Januari tahun sebelumnya. Kenaikan terus berlanjut hingga akhir Februari dengan pertumbuhan 19,76 persen, kemudian meningkat lagi menjadi 4,18 persen hingga akhir Maret. Akumulasi pertumbuhan paling signifikan terlihat pada pertengahan April, dengan lonjakan sebesar 20,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024.
Kontribusi wilayah terbesar berasal dari Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil) dengan total LTT seluas 10.149 hektare dalam tiga bulan pertama 2025. Disusul oleh Kabupaten Siak seluas 3.027 hektare dan Kabupaten Kampar seluas 2.158 hektare.
M. Job Kurniawan, menyebut capaian ini merupakan buah sinergi dari berbagai pihak, mulai dari TNI/Polri sebagai pendamping, serta bantuan teknis dan sarana dari pemerintah pusat dan daerah.
“Dengan kerja sama yang baik antara Pemerintah Daerah, Badan Pusat Statistik serta TNI/Polri yang membantu kami, diharapkan swasembada pangan di Riau akan terwujud dalam waktu yang tak terlalu lama,” katanya.
Sebagai dasar perencanaan tanam, Riau juga mengacu pada Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) tahun 2024 terkait luas baku sawah (LBS). Total LBS di Riau mencapai 59.181 hektare, tersebar di berbagai Kabupaten/Kota. Kontribusi terbesar berasal dari Kabupten Rokan Hilir (Rohil) seluas 13.548 hektare, Kabupten Inhil 16.539 hektare, dan Kabupaten Pelalawan seluas 6.521 hektare.
“Selama enam tahun terakhir, Kabupaten Rohil menjadi daerah yang memiliki produktifitas padi tertinggi dengan rerata 4,47 ton/hektare. Mudah-mudahan LTT Riau akan terus meningkat sejalan dengan program swasembada pangan berkelanjutan yang akan kita terapkan,” tutupnya.
(Mediacenter Riau/wjh)