
Kapolda Riau Irjen Herry: Polisi Digaji Rakyat, Jangan Sakiti Hati Masyarakat!
PEKANBARU – Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Riau. Terlebih nilai tertinggi dari seorang pejabat adalah bagaimana dapat mengabdikan dirinya untuk kesejahteraan warga.
Dikatakan, Kapolda Irjen Herry, sebagai pelayan masyarakat, aparatur negara harus berorientasi pada kebaikan dan kesejahteraan bersama. Sehingga, pemerintah memiliki kewajiban untuk bekerja dengan tulus dan bertanggung jawab.
"Saya di sini sebagai Kapolda adalah atribut, Pak Gubernur ini atribut, Pak Wagub atribut, Pak Sekda atribut, Pak Danrem juga atribut yang digunakan untuk melayani masyarakat. Karena inti dari pelayanan yang kita berikan tentu untuk menciptakan Bonum Commune, yang berarti kebaikan bersama atau kesejahteraan umum," ujar Irjen Herry, saat acara Kenal Pamit Kapolda Riau, di Gedung Balai Serindit, Pekanbaru, Rabu (19/3) malam.
Dijelaskan, bahwa tugas utama pemerintah dan aparat keamanan adalah memastikan masyarakat mendapatkan pelayanan yang adil, transparan, dan berorientasi pada kepentingan umum. Ia menambahkan jabatan merupakan amanah, bukan sekadar simbol kekuasaan. Pejabat yang baik adalah mereka yang benar-benar memahami bahwa keberadaannya untuk mengabdi kepada masyarakat,
"Itu nilai tertinggi dari kita yang tugasnya di pemerintahan ini. Sebagai pelayan masyarakat, makanya saya dalam beberapa kali kesempatan sampaikan bahwa kita ini adalah pelayan masyarakat," lanjutnya.
Irjen Herry menerangkan bahwa keberadaan mereka sebagai aparatur negara dibiayai oleh rakyat. Oleh karena itu, mereka harus bertindak dengan penuh tanggung jawab dan tidak menyakiti hati masyarakat.
"Tentunya dibantu oleh unsur forkopimda, kita harus membuat suatu komitmen bahwa kita di sini adalah pelayan seluruh masyarakat. Dari ujung rambut sampai ujung kaki kita dibiayai dan digaji oleh rakyat, makanya jangan sampai kita menyakiti hati rakyat," tegasnya.
Selain itu, Kapolda Riau Irjen Herry mengungkapkan, dirinya banyak belajar dari kepemimpinan Pati Baharkam Polri, Irjen Pol Mohammad Iqbal, yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Riau. Ia mengakui bahwa banyak nilai-nilai kepemimpinan yang bisa diterapkan dari sosok pendahulunya tersebut.
"Dari Pak Iqbal, saya mendapatkan pelajaran berharga yang sampai sekarang saya masih mengingatnya. Salah satunya adalah konsep memberi, bagaimana kita membangun Habluminannas (hubungan antar manusia), dan konsep bersedekah," ungkapnya.
Ia juga memuji kepemimpinan Irjen Pol Mohammad Iqbal selama tiga tahun terakhir di Riau. Menurutnya, Irjen Iqbal telah memberikan contoh kepemimpinan yang baik dan menjadi panutan bagi jajaran kepolisian serta masyarakat.
"Selama kepemimpinan tiga tahun beliau di sini, saya menilai beliau mampu menjadi pemimpin yang baik, menjadi panutan yang bagus, menjadi senior yang dihormati, serta melayani masyarakat Riau dengan ketulusan hati," terangnya.
Lebih lanjut, Irjen Herry mengingatkan seluruh anggotanya untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan masyarakat. Ia mengimbau bahwa kepolisian harus hadir sebagai pengayom dan pelindung rakyat, bukan justru menjadi beban atau ancaman bagi mereka.
"Jangan kita membuat rusuh di masyarakat, jangan kita menjadi benalu di masyarakat, jangan kita membuat onar dan menjadi cibiran dari masyarakat," tegasnya.
Lebih lanjut, diungkapkan prinsip tersebut telah ditunjukkan oleh Irjen Pol Mohammad Iqbal selama menjabat sebagai Kapolda Riau. Sehingga, ia berkomitmen untuk meneruskan nilai-nilai tersebut dalam kepemimpinannya.
"Hal itu sudah ditunjukkan selama ini oleh Pak Iqbal, bagaimana menyatukan kita semua di lingkungan Polda Riau dalam membuat komitmen untuk melayani, mengayomi, serta melindungi masyarakat," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/bib)