
Solat Tarawih di Masjid Raya Senapelan, Gubri: Doakan Kami Memimpin dengan Adil dan Istiqomah
Pekanbaru - Gubernur Riau Abdul Wahid, mengikuti solat Tarawih berjamaah di Masjid Raya Senapelan Pekanbaru, Selasa (12/3). Pada kesempatan ini Gubri juga menyerahkan bantuan pembangunan bagi Masjid bersejarah di Provinsi Riau itu, senilai Rp50 juta.
Di Masjid Raya Senapelan, Gubri bersama ratusan jamaah mengikuti semua rangkaian safari Ramadan, mulai dari melaksanan solat isya berjamaah, dan dilanjutkan dengan solat tarawih berjamaah sebanyak 23 rakaat dengan solat witir.
Gubri Abdul Wahid, menyampaikan, kepada jamaah Masjid, bahwas Masjid bersejarah ini menjadi tempat yang tak akan pernah dilupakannya. Masjid ini menjadi bukti tonggak berdirinya Provinsi Riau. Bahkan, menjadi tempat berdiskusi serta musyawarah bagi para pendiri Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau.
“Masjid Raya Pekanbaru punya nilai sejarah bagi Provinsi Riau, Masjid ini cikal bakal Kota Pekanbaru, Riau. Masjid ini tempat berdiskusi berkumpul beribadah, bermusyawarah, untuk memikirkan daerah ini. Sejarah ini tidak boleh kita lupakan karena bagian dari berdirinya Riau,” ujat Abdul Wahid.
Abdul Wahid menyampaikan, ia mengawali maju sebagai Gubernur Riau bersama SF Hariyanto, berkat dorongan dari seluruh tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Di Masjid Raya Senapelan ini ia mengawalinya, dan mengakhiri masa sosialisasinya di Masjid bersama Ustad Abdul Somad.
“Kami mengawali sebagai Gubernur Riau di masjid ini, dengan sejarahnya tidak terlupakan. Doakan kami membawa Riau lebuh baik, kami bersama SF Hariyanto yang baru dilantik baru aktif sekitar 10 hari, karena 8 hari di Magelang menjalani retret,” kata Abdul Wahid.
“Mudah mudahan kegiatan safarai Ramadan kali ini, menyapa warga bahwa kami mulai bekerja semaksimal mungkin, kami mendahulukan yang layak dan berlaku adil, memimpin dengan transparan. Kami akan terus beristiqamah,” tambah Gubri.
Pada kesempatan tersebut Gubri menyampaikan kepada masyarakat, bahwa pada tahun ini Pemprov Riau mengalami defisit. Namun, ia tetap akan memprioritaskan, apa yang menjadi janjinya kepada masyarakat dengan anggaran yang terbatas, terutama pendidikan, kesehatan dan pelayanan.
“Banyak anak-anak yang buta Alquran, program ini sangat penting, kami juga berusaha memberikan bantuan dai, Tahfidz di daerah pelosok. Kami merasa bahwa Riau memiliki potensi yang besar. Tapi setelah kami masuk Riau mengalami defisit yang cukup besar. Mungkin kegiatan pemerintah boleh dikatakan tidak ada, sekrang bagaimana mencari uang untuk Riau,” tegas Wahid.
“Namun kami tetap memprioritaskan yang penting seperti pendidikan, kami akan menggariskan pakaian dan lks. Insha Allah mulai tahun ini dijalankan. Termasuk dinas yang di sektor pelayanan publik,” tegasnya lagi.
Turut mendampingi Gubri Abdul Wahid, Kepala Dinas Kominfotik Ikhwan Ridwan, Kadis Pariwisata Roni Rahmat, Karo Adpim Ariadi, asisten III Setdaprov Riau, dan Eli Wardani.
(Mediacenter Riau/ji)