
Mendagri Sebut Perlu Upaya Serius Kendalikan Harga Barang dan Jasa
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menjelaskan bahwa perlu upaya serius dalam mengendalikan harga barang dan jasa, karena hal tersebut berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat.
Hal itu disampaikan Mendagri saat memberikan arahan dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi yang diselenggarakan rutin setiap minggunya, bersama Pemda dan Forkopimda se Indonesia, disiarkan melalui YouTube Kemendagri, Selasa (4/3/25).
"Berdasarkan survei, 62 persen rakyat Indonesia peduli terhadap biaya hidup, konsumtif dan gaji, baru kemudian 47 persen peduli pada pekerjaan, 20 persen peduli pada korupsi, dan lain-lain. Makanya kita perlu sangat serius mengendalikan harga barang dan jasa," ujarnya.
Tito Karnavian menyebutkan, inflasi tahun ke tahun (Februari 2025 terhadap Februari 2024) berada pada angka 0,09 persen. Sedangkan bulan ke bulan (Februari 2025 terhadap Januari 2025) berada pada angka minus 0,48 persen.
Dia menjelaskan, inflasi berdasarkan kelompok (y on y), makanan, minuman, dan tembakau terjadi inflasi 2,25 persen, dengan andil inflasi sebesar 0,66 persen.
"Angka inflasi saat ini merupakan angka terendah. Ini hasil kerja keras pusat dan daerah, kita patut berbangga," ucapnya.
Meskipun inflasi terkendali, Mendagri juga mengingatkan agar tidak terjadi deflasi yang terlalu dalam, sebab deflasi bisa merugikan produsen.
Untuk itu, dia berharap agar inflasi tetap terkendali dengan angka yang wajar, daya beli masyarakat stabil, dan para produsen juga sejahtera.
"Daerah yang inflasinya masih jauh diatas nasional tolong menjadi perhatian," kata dia.
Tito Karnavian berharap daerah-daerah dengan inflasi tinggi untuk segera berkoordinasi secara internal. Koordinasi tersebut dibutuhkan untuk mengatasi hal-hal yang memicu naiknya sejumlah harga komoditas di daerah masing-masing.
(Mediacenter Riau/ip)