
Muliardi: Puasa Benteng Diri dan Perisai Kehidupan
PEKANBARU- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Riau yang juga Ketua Pengurus Mushalla Amal Ikhlas, Dr H Muliardi, M Pd, menyampaikan bahwa puasa menjadi perisai dalam kehidupan.
Ia menjelaskan bahwa puasa adalah salah satu cara untuk mencapai derajat takwa di sisi Allah SWT. Menurutnya, dalam puasa terdapat dua aspek penting, yaitu kesabaran dan ketaatan yang akan memperkuat diri seorang hamba dalam menjalani kehidupan.
"Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga sebagai perisai yang melindungi kita dari godaan dunia. Dengan berpuasa, kita dapat membentuk karakter yang lebih sabar, taat, dan disiplin," ujarnya.
Lebih lanjut, H Muliardi menjelaskan tentang makna sabar dan taat dalam puasa. Ia menyampaikan bahwa kesabaran dalam berpuasa tidak hanya terbatas pada menahan lapar dan haus, tetapi juga menahan godaan-godaan duniawi yang dapat mengganggu kualitas ibadah kita.
“Sabar itu bukan hanya sekadar menahan lapar, tetapi juga menahan diri dari segala hal yang dapat mengurangi pahala puasa, seperti emosi yang berlebihan, berbicara kotor, atau bahkan menghindari perbuatan dosa lainnya,” tuturnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya ketaatan, salah satunya adalah dengan berbuka puasa tepat waktu.Ketaatan dalam menjalani puasa juga terlihat saat kita berbuka.
"Berbuka tepat waktu adalah tanda kesungguhan dalam mengikuti sunnah Nabi Muhammad SAW. Jangan menunda berbuka meskipun hanya dengan segelas air, karena itulah yang diajarkan dalam agama kita,” tambahnya.
Muliardi juga mengingatkan agar kita tetap menjaga ketaatan dalam menjalankan ibadah shalat, zakat, dan memperbanyak doa di bulan Ramadhan.
"Puasa tidak hanya menahan diri dari makanan dan minuman, tetapi juga menahan diri dari segala bentuk dosa. Ketaatan dalam menjalankan semua kewajiban agama akan membawa kita lebih dekat kepada Allah," ujarnya.
(Mediacenter Riau/mlb)