
Hadiri Buka Puasa Bersama, Abdul Wahid: Saya Berdiri di Sini Karena Kepercayaan Masyarakat Riau
Pekanbaru - Ribuan masyarakat Riau, memadati halaman Masjid Raya Annur Provinsi Riau, di Pekanbaru, Ahad (2/3). Mereka hadir untuk mengikuti syukuran pelantikan Gubernur Riau Abdul Wahid dan Wakil Gubernur Riau, SF Hariyanto, periode 2025-2030, serta buka puasa bersama Ustad Abdul Somad (UAS).
Turut hadir pada acara sukuran mantan Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, Anas Maamun, Edi Natar Nasution, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal, Kajati Riau, Kepala Kemenag Riau Muliardi, tokoh masyarakat drh. Chaidir, Lukman Edi, Ketua LAM Riau, anggota DPR RI asal Riau, Mafirion, dan tokoh masyarakat Riau lainnya.
Dalam sambutannya dihadapan ribuan masyarakat Riau, Gubernur Riau, Abdul Wahid, bersyukur bisa hadir bersama masyarakat Riau dan bisa melaksanakan syukuran atas jabatan baru yang diamanahkan masyarakat di Provinsi Riau. Melalui agenda ini, dapat memperkokoh kebersamaan dan kekompakan di jajaran Pemprov Riau.
“Kami berharap doa restu masyarakat Riau. Ini menjadi komitmen dan kekuatan kami dalam membangun Provinsi Riau. Kami yakin dengan kebersamaan dan keterbukaan bersama, saya yakin Riau akan maju sesuai yang diharapkan,” ujar Gubri Abdul Wahid.
“Saya selalu memegang teguh pepatah 'Melayu, Raja Adil Raja Disembah, Raja Zalim Raja Disanggah', kami mohon para ustad para lembaga adat, supaya kami bisa memimpin dengan lurus dan tidak bengkok. Kalau bengkok tolong luruskan, kami siap dikritik dan siap dimarahi. Kami bekerja ikhlas dan tulus dalam membangun Riau, kami akan membawa Riau jauh lebuh baik,” tambahnya.
Pada kesempatan tersebut, Abdul Wahid, juga menyampaikan saat ia di gembleng di Magelang, melalui retret bersama seluruh kepala daerah lainnya se Indonesia. Mereka mendapatkan pencerahan dari sejumlah menteri dan Presiden RI, bagaimana memimpin yang baik.
“Saya juga berkomitmen menjalankan segala sesuatu yang diberikan oleh negara tentang kebangsaan dan persatuan. Saya sudah mendengar pidato Presiden ketika retret di Megelang, tentang kebangsaan tentang harga diri bangsa. Bersama kita menjaga negara ini tidak ada yang tidak bisa diselesaikan,” tegas Abdul Wahid.
Abdul Wahid juga menceritakan bagaimana ia berjuang bersama SF Hariyanto, dalam merebut hati rakyat untuk mengemban amanah memimpin Riau. Ia mengaku ketika berdiri di hadapan ribuan masyarakat Riau saat ini bukan karena ia hebat. Namun, karena pilihan dan kepercayaan masyarakat terhadap dirinya bersama SF Hariyanto, dalam melanjutkan pembangunan Riau lebih baik lagi.
“Saya berdiri di sini bukan karena saya pandai, bukan karena saya hebat, tapi karena kepercayaan dari masyarakat. Kontes Pilkada sudah berakhir, saat ini kami menjadi pemimpin, kami akan merangkul semua pihak," ucapnya.
"Kami butuh bantuan semua para orangtua para tuan guru, dan pendiri daerah ini. Kami mohon doa di bulan yang mulia ini. Semoga pemerintah yang kami pimpin bersama SF Hariyanto mendapat berkah dari Allah SWT,” tutup Gubri.
(Mediacenter Riau/ji)