
423 Mahasiswa Penerima Beasiswa Pemprov Riau Ikuti Pelatihan Pengembangan Soft Skill
PEKANBARU - Sebanyak 423 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) mengkuti kegiatan pengembangan soft skill dan peningkatan mutu akademik. Para peserta merupakan penerima beasiswa Berprestasi dan Tahfiz dari Pemerintah Provinsi Riau.
Wakil Rektor III Umri bidang Kemahasiswaan, Dr Jufrizal Syahri mengatakan pelatihan sini berlangsung empat hari dimulai hari ini, Rabu (19/2/2025). Dua hari dilaksanakan di Hotel Mutiara Merdeka dan dua hari di Batalyon Komando 462 Kopasgat TNI AU dengan materi bela negara.
Ia mengatakan pelatihan ini merupakan langkah Umri memberi kemampuan lebih kepada mahasiswa penerima beasiswa. Dengan membina kreatifitas dan mental mereka, diharap peserta mampu menghadapi kenyataan hidup ini.
"Para peserta merupakan mahasiswa penerima beasiswa Berprestasi dan Beasiswa Tahfiz Pemprov Riau dari tahun 2021 hingga 2024. Semoga pelatihan ini menjadi bekal bagi mahasiswa dan mampu beradaptasi ketika memasuki dunia kerja nanti," ujar Jufrizal.
Sementara itu Rektor Umri Dr Saidul Amin dalam pidato pembukaan, mengingatkan agar mahasiswa memanfaatkan beasiswa yang didapat dengan sebaik-baiknya. Sebab beasiswa yang diterima merupakan uang rakyat.
"Bahwa beasiswa yang kalian diterima berasal dari peluh dan keringat rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Riau. Maka gunakanlah sebaik-baiknya. Karena itu amanah yang diberikan bangsa pada kita. Belajarlah dengan baik dan tekun. Salah menggunakannya, Anda berhutang pada bangsa Indonesia," pesan Saidul Amin melalui daring dari Perlis, Malaysia.
Saidul Amin yang juga Rektor Universitas Muhammadiyah Malaysia (Umam) itu, mengatakan pelatihan soft skil tersebut dinilai sangat penting sebab ada ilmu yang bisa didapat di lembaga pendidikan namun ada pula ilmu yang di dapat di luar lembaga pendidikan atau di alam kenyataan. Karena itu, mahasiswa perlu memiliki alat. Alat itulah yang alan didapat selama pelatihan soft skill.
"Pelatihan ini tak berarti apa-apa jika mahasiswa tidak melakukan apa-apa," ungkap dia.
Sementara itu Pj Gubernur Riau dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Provinsi Riau Arden Simeru, mengatakan Pemprov Riau selalu memberikan perhatian lebih dalam dunia pendidikan. Hal ini dibuktikan dengan menjaga anggaran APBD bidang pengembangan SDM dan bidang pendidikan. Dan pelatihan ini selaras dengan visi Pemprov Riau yang terus berupaya mengembangkan SDM berkualitas dan berdaya saing.
Pemprov Riau juga selalu menganggarkan bantuan melalui Disdik di bidang SMA dan SMK dalam bentuk bantuan operasional sekolah daerah atau Bosda. Tidak banyak provinsi di Indonesia yang menganggarkan dana untuk Bosda. Sementara, di Riau, Bosda sudah berjalan 6 tahun. Hal ini bertujuan untuk memastikan SDM di Riau minimal tamatan SMA dan SMK.
Selain itu, ada juga beasiswa untuk mahasiswa Diploma 1 (D1) hingga Strata 3 (S3) yang dianggarkan tiap tahun untuk memastikan SDM unggul dan berdaya saing. Itulah yang diterima oleh mahasiswa UMRI.
Menurut dia, kegiatan ini menjadi energi positif terhadap lahirnya generasi yang unggul secara intelektual, spiritual maupun keahlian yang dapat diandalkan. Dengan cara ini, pendidikan di Riau akan melahirkan SDM yang bermutu. Apalagi pengembangan soft skill sangat penting. Karena menurut survei, persoalan tamatan pendidikan saat ini bukan terkait kemampuan akademis. Melainkan bagaimana seseorang memiliki soft skill yang dapat dimanfaatkan sebagai bekal hidupnya.
Hal ini, katanya, jadi PR bagi dunia pendidikan mulai dari jenjang rendah sampai tinggi. Karena soft skill ini bekal yang penting untuk keterampilan hidup. Dimana peserta diajarkan kemampuan beradaptasi, mampu berkomunikasi dan berkolaborasi, kreatif, manajemen waktu, berpikir kreatif dan sebagainya. Sehingga peserta mampu menjadi pemimpin di masa depan.
"Karena itu, peserta harus mensyukuri bisa mengikuti kegiatan ini. Untuk itu, setelah mengikuti pelatihan soft skill, peserta harus menunjukkannya dengan kualitas," tutur Arden.
(Mediacenter Riau/jep)