Kronologi 20 WNA Bangladesh Terdampar di Meranti, Kapal Tenggelam Diterjang Ombak
Meranti, Riau - Sebanyak 20 Warga Negara Asing (WNA) asal Bangladesh dan dua orang nahkoda serta tekong terdampar di perairan Desa Kuala Merbau, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti pada Selasa (04/02/2025).
Kapolres Kepulauan Meranti, AKBP Kurnia Setyawan, melalui Kasatreskrim Iptu Yohn Mabel membenarkan informasi tersebut. "Iya benar, ada 20 orang WNA Bangladesh dan dua orang termasuk tekong dan nahkoda sudah diamankan pihak berwajib. Saat ini tim penanganan orang asing sudah bergerak ke lokasi," ujarnya.
Berdasarkan keterangan awal, 16 WNA Bangladesh masuk melalui Bandara Internasional Jakarta dan empat orang lainnya melalui Bandara Internasional Bali. Mereka berkumpul di Pekanbaru sebelum berangkat menuju Buton, dengan rencana menyeberang ke Malaysia melalui jalur perairan di Desa Kedabu Rapat, Kecamatan Rangsang.
"Mereka diduga dibawa oleh dua tekong lokal berinisial MP, warga Desa Kedabu Rapat, dan SY, warga Desa Melai, serta seorang penanggung jawab berinisial D," ungkap Iptu Yohn Mabel.
"Saat ini dua orang tekong dan nahkoda sudah kita amankan untuk penyelidikan lebih lanjut. Dua puluh orang WNA Bangladesh akan dititipkan di Lapas Kelas IIB Selatpanjang dan ditindaklanjuti oleh pihak imigrasi sesuai peraturan perundang-undangan," tambahnya.
Kronologis kejadian bermula pada Senin, 3 Februari 2025, sekitar pukul 19.00 WIB, ketika sebuah speed pancung berangkat dari Kedabu Rapat menuju Buton untuk menjemput WNA. Kapal tersebut menjemput 20 orang WNA di Buton pada pukul 00.00 WIB.
Dalam perjalanan kembali ke Kedabu Rapat, sekitar pukul 04.00 WIB, kapal tersebut mengalami insiden yang menyebabkan tenggelam dan terdampar di tepi laut Desa Kuala Merbau.
Seluruh penumpang, termasuk para WNA dan tekong, selamat berkat bantuan warga dan aparat setempat bersama perangkat Desa Kuala Merbau. Mereka kemudian dibawa ke kantor desa untuk pendataan dan pemeriksaan lebih lanjut.
Menindaklanjuti informasi tersebut, sekitar pukul 12.30 WIB, tim penanganan orang asing menjemput para WNA dan tekong di Desa Kuala Merbau. Selanjutnya, sekitar pukul 13.30 WIB, mereka dibawa ke Selatpanjang menggunakan kapal milik Imigrasi dengan pengawalan kapal patroli Sat Polair Polres Kepulauan Meranti untuk dilakukan pendataan awal.
Sekitar pukul 14.40 WIB, kapal tiba di Pelabuhan Perikanan Selatpanjang. Perjalanan dilanjutkan menuju Kantor Imigrasi Selatpanjang menggunakan kendaraan roda empat milik imigrasi, dikawal oleh anggota Sat Polairud. Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwajib.
(Mediacenter Riau/MC Riau)