ppid@riau.go.id (0761) 45505

Banjir Merendam Gunung Sahilan: Kisah Kehidupan di Tengah Derasnya Air

  • PPID UTAMA
  • 18 January 2025
  • 51 View

Kampar - Di sebuah sudut Kabupaten Kampar, tepatnya di Kecamatan Gunung Sahilan, sebuah kisah tentang ketegaran manusia tengah diuji. Banjir yang datang tanpa diduga telah merendam pemukiman warga, mengubah kehidupan mereka yang tadinya tenang menjadi penuh tantangan.

Suara deras hujan dan aliran air menjadi iringan bagi hari-hari warga Desa Sahilan Darussalam, Gunung Sahilan, dan Subarak. Rumah-rumah mereka kini menjadi pulau-pulau kecil di tengah lautan air. Lebih dari 400 kepala keluarga terpaksa meninggalkan kenyamanan rumah mereka dan beradaptasi dengan kondisi yang serba terbatas. 

Genangan air setinggi 25 hingga 60 sentimeter, membuat aktivitas warga terhambat. Desa Sahilan Darussalam, Gunung Sahilan dan Desa Subarak menjadi wilayah yang terdampak. 

"Rasanya seperti hidup di perahu. Setiap hari, kami harus berhati-hati agar tidak terpeleset dan menjaga anak-anak agar tetap aman," ungkap Rina seorang ibu rumah tangga yang rumahnya terendam banjir.

Diungkapkan dia, bahwa semalam air itu sudah masuk ke rumah, sebagian barang-barang sudah dievakuasi pada tempat yang aman. "Anak-anak juga harus kami awasi terus-menerus agar tidak bermain di genangan air yang berbahaya," imbuh Rina.

Banjir yang melanda wilayah ini disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi dan meluapnya sungai-sungai di sekitarnya. Sekretaris Camat Gunung Sahilan, Hengki, menjelaskan bahwa Dusun Pulau Baru menjadi wilayah yang paling parah terdampak. "Hampir seluruh rumah di dusun ini terendam," ujarnya.

Dikatakan dia, intensitas hujan yang tinggi beberapa hari terakhir menyebabkan aliran Sungai Subayang, Sungai Lipai, dan Sungai Kuantan meluap. Sehingga, membawa limpahan air ke wilayahnya. 

Dampak dari itu, tiga desa di kecamatan ini terendam banjir. Dengan Dusun Pulau Baru, Desa Sahilan Darussalam, menjadi wilayah yang dampaknya paling parah.

"Di Dusun Pulau Baru, seluruh warga dari RT 01 hingga RT 04 terkena dampak. Bahkan, ketinggian air mencapai hingga setara pinggang orang dewasa. Selain itu, jalan satu-satunya yang menghubungkan dusun dengan dusun lain rusak parah," ujarnya.

Ia menjelaskan, sebagian warga telah mengungsi ke posko darurat yang disediakan pemerintah. Namun, jumlahnya tidak sebanyak mereka yang memilih tinggal sementara di rumah saudara yang tidak terdampak banjir. 

"Bagi warga, tinggal bersama keluarga tentu lebih nyaman daripada di posko. Tapi tentu saja, ini bukan solusi jangka panjang," jelasnya.

Hengki berujar, ada juga sejumlah warga yang tetap bertahan di rumah mereka, meskipun tergenang air. Mereka membuat pelangkin atau panggung darurat di dalam rumah untuk melindungi barang-barang berharga dan tempat tidur dari genangan air. 

"Karena hampir setiap tahun banjir ini rutin terjadi di daerah kami. Warga yang bertahan di rumah sudah menyiapkan pelangkin untuk tempat aman," lanjutnya.

Warga yang terdampak banjir terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman atau tinggal bersama kerabat. Meskipun kondisi sulit, semangat gotong royong tetap terjaga. Mereka saling membantu, berbagi makanan, dan memberikan dukungan moral satu sama lain.

"Kami saling membantu membersihkan rumah dan menyelamatkan barang-barang yang masih bisa diselamatkan," kata Pak Ahmad, seorang warga Desa Sahilan Darusalam.

Sementara itu, Kepala Dusun Pulau Baru, Sahilan Darusalam, Mersusanto, menerangkan bahwa sebanyak 155 KK di dusunnya terdampak langsung oleh banjir ini. Ia berharap bencana alam ini dapat terkendali sebaik-baiknya.

"Alhamdulillah, belum ada korban jiwa sejauh ini. Namun, akses ke dusun kami sangat terganggu. Jalan masih tergenang air dan sangat rusak parah, semoga pemerintah dapat menyelesaikan masalah yang rutin terjadi setiap tahun ini," tuturnya.

Pemerintah Kabupaten Kampar dan Provinsi Riau tidak tinggal diam. Bantuan logistik seperti makanan, minuman, dan obat-obatan telah disalurkan kepada para korban banjir. Posko pengungsian juga didirikan untuk memberikan tempat tinggal sementara bagi warga yang rumahnya tidak dapat ditempati.

Pemerintah Provinsi Riau diwakili Asisten I Setdaprov, Zulkifli Syukur meninjau langsung lokasi bencana sekaligus menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak. Ia mangatakan, ribuan warga kini menghadapi kesulitan akibat meluapnya air yang merendam pemukiman. 

Pemerintah hadir memberikan berbagai bantuan logistik untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat. Sebanyak 2,5 ton beras, mie instan, gula, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya didistribusikan ke desa-desa terdampak.

"Hari ini, kami menyerahkan bantuan berupa 2,5 ton beras, 250 kardus mie instan, 200 kilogram gula, 250 liter minyak goreng, serta berbagai perlengkapan lainnya," katanya, Jumat.

Diharapkan, bantuan ini dapat meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir, terutama untuk kebutuhan pangan dan kebutuhan sehari-hari. Pemerintah juga terus memantau perkembangan situasi banjir di wilayah tersebut. "Kalau masih hujan seperti ini, status siaga banjir tetap akan diperpanjang," pungkasnya.

Namun, banjir ini juga memberikan pelajaran berharga bagi masyarakat. Mereka menyadari pentingnya menjaga lingkungan dan melakukan upaya pencegahan banjir. "Kami harus lebih peduli terhadap lingkungan sekitar. Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan pemerintah," ujar Bu Aminah, salah seorang pengungsi.

Di tengah kesulitan yang dihadapi, semangat warga Gunung Sahilan tidak pernah padam. Mereka yakin bahwa dengan gotong royong dan dukungan dari berbagai pihak, mereka akan mampu melewati masa sulit ini.



(Mediacenter Riau/bib)

Struktur PPID

Struktur Pejabat Pengelola dan Dokumentasi (PPID) Riau

Dr. RAHMAN HADI, M.Si

Pj. Gubernur Riau

-

Wakil Gubernur

Ir. MUHAMMAD TAUFIQ OESMAN HAMID, MT

Plh. Sekretaris Daerah

IKHWAN RIDWAN, SH, M.Si

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik

Penghargaan

Daftar Penghargaan Pemerintah Provinsi Riau

Penetapan Pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada tanggal 17 Desember 2020

Penetapan Pantun sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh UNESCO pada tanggal 17 Desember 2020

Penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai Peringkat VIII "baik” pada Kategori Pemerintah Daerah Provinsi

Penghargaan dari Arsip Nasional Republik Indonesia sebagai Peringkat VIII “baik” pada Kategori Pemerintah Daerah Provinsi

Penghargaan pembina K3 terbaik

Penghargaan pembina K3 terbaik

Provinsi Riau menerima penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 (lima) kali berturut-turut

Provinsi Riau menerima penghargaan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) 5 (lima) kali berturut-turut

Innovative Government Award (IGA) 2020 sebagai Provinsi Sangat Inovatif dari Kemendagri RI

Innovative Government Award (IGA) 2020 sebagai Provinsi Sangat Inovatif dari Kemendagri RI

UPT. Kompetensi mendapat Sertifikat Pengakuan Kelayakan Penyelenggara Penilaian Kompetensi Grade A

UPT. Kompetensi mendapat Sertifikat Pengakuan Kelayakan Penyelenggara Penilaian Kompetensi Grade A

Informasi PPID

Informasi Data PPID Riau

Informasi Publik

704

  • 279 Tersedia Setiap Saat
  • 369 Berkala
  • 48 Serta Merta
  • 8 Dikecualikan

Permohonan Informasi

396

  • 124 Selesai
  • 184 Ditolak
  • 83 Sedang Proses

Member PPID

462

  • 461 Aktif
  • 1 Tidak Aktif

Info Grafis

Daftar Info Grafis

PPID OPD

Daftar link website PPID Pembantu Provinsi Riau

PPID Kabupaten/Kota

Daftar link website PPID Kabupaten/Kota

Kota Dumai Kab. Siak Kab. Bengkalis Kab. Rokan Hilir Kab. Rokan Hulu Kab. Pelalawan Kab. Kepulauan Meranti Kota Pekanbaru Kab. Kuansing Kab. Kampar Kab. Indragiri Hulu Kab. Indragiri Hilir

Play Store