Upaya Tekan Stunting, BKKBN Gelar Forum Data Stunting Bersama Pakar
JAKARTA - Sebagai upaya untuk menekan kasus stunting di Indonesia, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN), menggelar Forum Data Stunting: Konsultasi Publik Indikator Data Keluarga Berisiko Stunting bersama para pakar.
Kegiatan Forum Data Stunting ini diselenggarakan selama dua hari, mulai Senin (23/12/24), hingga Selasa (24/12/24), yang diikuti oleh Pemda, perwakilan BKKBN se Indonesia, dan pihak terkait lainnya.
Adapun pemateri dalam kegiatan diskusi pakar tersebut yakni Profesor Fasli Jalal, Profesor Abdul Razak Thaha, dr Iwan Ariawan dan lainnya.
Direktur Pelaporan dan Statistik (Laptik) BKKBN Lina Widyastuti menerangkan, Forum Data Stunting ini diharapkan dapat menghimpun dan mendapatkan informasi data keluarga beresiko stunting.
Sehingga dari diskusi ini diharapkan dapat menekan sekaligus mempercepat penurunan angka stunting di Indonesia.
"Forum ini dilaksanakan selama dua hari sejak kemarin. Upaya penurunan stunting membutuhkan bantuan semua pihak, makanya kami harapkan melalui kegiatan ini dapat menurunkan kasus stunting," ucapnya, dikutip dari YouTube BKKBN Official, Selasa (24/12/24).
Lina Widyastuti menambahkan, Data Keluarga Berisiko Stunting merupakan subset data dari data Pendataan Keluarga yang dikelola melalui Sistem Informasi Keluarga (SIGA).
Terang dia, data by name by address keluarga dan individu keluarga berdasarkan karakteristik demografi, KB dan pembangunan keluarga termasuk karakteristik rumah layak huni.
"Kemarem fokus pembahasan pada Sharing Pemanfaatan Data KRS oleh K/L (PUPR dan Bapanas), Baitul Maal Aceh dan Bappeda Kabupaten Pasaman Barat. Hasil sinkronisasi data KRS dengan DTKS," ucapnya.
Terakhir, Lina Widyastuti berharap dukungan semua pihak dalam upaya percepatan penurunan stunting, sehingga target penurunan stunting dapat tercapai.
(Mediacenter Riau/ip)