Jelang Nataru, Wamendagri Minta Pemda Antisipasi Kenaikan Harga Pangan
JAKARTA - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Republik Indonesia (RI) Bima Arya Sugiarto memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi rutin yang diikuti oleh pemerintah daerah (Pemda) se Indonesia secara virtual, disiarkan melalui YouTube Kemendagri, Senin (23/12/24).
Dalam arahannya, Wamendagri meminta semua Pemda dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memantau dan mengantisipasi terjadinya lonjakan dan kenaikan harga bahan pokok di lapangan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendatang.
"Jelang Natal dan Tahun Baru 2025 harus diatinsipasi dinamika harga yang terjadi di lapangan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bima Arya Sugiarto juga mengingatkan Pemda terkait Indeks Perkembangan Harga (IPH) di masing-masing daerah.
Dia menerangkan, IPH bahan pangan minggu ke 3 Desember 2024, komoditas yang mengalami kenaikan diantaranya bawang merah di 288 Kabupaten/kota, cabai merah di 250 kabupaten kota, dan bawang putih di 242 kabupaten/kota.
Sedangkan IPH minggu ke 2 Desember 2024 lalu komoditas yang mengalami kenaikan adalah bawang merah di 289 kabupaten/kota, bawang putih di 225 kabupaten/kota, cabai merah di 216 kabupaten/kota.
"Ini mohon diantisipasi, daerah yang kabupaten/kota mengalami kenaikan harga mohon terus dipantau," lanjut dia.
Kemudian, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti menambahkan, secara nasional jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH pada minggu ketiga Desember 2024 lebih banyak dibandingkan kabupaten kota yang mengalami penurunan IPH.
Dia mengungkapkan, pada minggu ke 3 Desember 2024 ini, terdapat 32 provinsi yang mengalami kenaikan IPH dan 6 provinsi yang mengalami penurunan IPH.
Komoditas penyumbang andil kenaikan IPH disebagian besar provinsi tersebut adalah cabai merah, daging ayam ras, dan bawang merah
Sedangkan kenaikan IPH tertinggi terjadi di Kabupaten Pamekasan sebesar 4,04 persen, Kabupaten Bombana 3,59 persen, Kabupaten Serdang Bedagai 3,11 persen, Kabupaten Luwu 2,94 persen.
"Jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH bertambah dari minggu sebelumnya, sedangkan jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan IPH berkurang dari minggu sebelumnya," kata dia.
(Mediacenter Riau/ip)