Tingkatkan Kewaspadaan, Pemda Diminta Kuasai Potensi Bencana di Masing-masing Daerah
JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulanan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto meminta kepada semua pemerintah daerah untuk menguasai potensi bencana di wilayah masing-masing daerah.
Kepala BNPB menjelaskan, bencana hidrometeorologi biasanya terjadi secara berulang di wilayah yang rawan. Misalnya bencana banjir yang terjadi dititik itu lagi sebelum ada perbaikan di wilayah tersebut.
Sehingga menurut dia, perlu adanya upaya pemetaan dan memprediksi wilayah bencana di daerah. Walaupun belum diketahui kapan, waktunya, Namun berdasarakan pengalaman yang sudah berlalu, katanya, maka mapping bencana ini sangat perlu untuk dilakukan.
"Contohnya Pulau Sumatera. Kami mapping dimana terjadi banjir, karhutla, tentu saja berdasarkan data BMKG. Jadi mohon daerah juga punya seperti ini. Kami mohon masing-masing daerah segera dikuasai betul potensi bencana di masing-masing daerah, setiap titik berdasarkan sejarah bencana yang lalu," ungkapnya, dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi secara virtual, dikutip melalui YouTube Kemendagri RI, Senin (18/11/24).
Kepala BNPB itu menambahkan, dengan dilakukannya prediksi secara dini, meskipun bencana tidak dapat dihentikan, akan tetapi bisa dimitigasi dampaknya.
Untuk itu, dia mengajak pemerintah pusat dan daerah bersatupadu melakukan upaya mitigasi dan mapping bencana di masing-masing daerah, sehingga dapat meningkatkan kewaspadaan.
"Sekarang ada status darurat, siaga darurat, sebelum bencana kita bisa bantu, saya kira ini bisa memperkecil dampak ketika bencana itu hadir," ucap dia.
Letjen TNI Dr. Suharyanto mengharapkan supaya kabupaten kota dengan historis bencana tinggi di setiap provinsi bisa menetapkan status siaga darurat sesuai dengan prediksi cuaca ekstrem atau hujan tinggi dari BMKG.
Dia meminta tidak terlambat dalam penetapan status siaga darurat, sehingga pusat akan turun ke daerah dan bersama-sama dengan pemerintah daerah bagaimana melakukan langkah-langkah yang komprehensif.
"Lakukan penetapan status siaga darurat sesuai prosedur. Tolong tetapkan status siaga darurat jika daerah nya rawan bencana hidrometeorologi," lanjut dia.
Terakhir, Kepala BNPB itu mengimbau agar melakukan langkah-langkah sesuai rencana kontijensi dan rencana operasi sesuai dengan karakteristik dan history kejadian bencana di masing-masing daerah.
"Upaya kesiapsiagaan yang dilakukan BNPB mitigasi bencana adalah mulai dari apel kesiapsiagaan, menerbitkan SK siaga atau tanggap darurat di provinsi, kabupaten/kota, sosialisasi kepada masyarakat untuk kesiapsiagaan dan antisipasi dini bencana hidrometeorologi basah dan masih banyak upaya lainnya," tutupnya.
(Mediacenter Riau/ip)