Riau Masuki Musim Hujan, November Jadi Bulan Terbasah di Riau
PEKANBARU - Wilayah Riau secara resmi telah memasuki musim hujan, dengan puncak curah hujan diprakirakan terjadi pada bulan November 2024.
Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Syarif Kasim II (SSK II), Irwansyah Nasution, mengungkapkan bahwa curah hujan pada Oktober 2024 akan berada dalam kategori menengah hingga tinggi, dengan perkiraan curah hujan berkisar antara 150 hingga 300 mm.
"Pada bulan Oktober ini, curah hujan berada dalam kategori menengah hingga tinggi. Kami memprediksi jumlah curah hujan mencapai 150 hingga 300 mm. Puncak musim hujan sendiri akan terjadi pada bulan November, dengan curah hujan yang diprakirakan lebih tinggi, mencapai 200 hingga 400 mm," jelas Irwansyah dikutip Minggu (6/10/2024).
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa saat ini fenomena ENSO (El Niño-Southern Oscillation) berada dalam kategori normal, namun diprediksi akan beralih menjadi La Nina lemah pada Oktober 2024.
Hal ini berpotensi menambah massa udara basah di wilayah Riau, yang akan berdampak pada peningkatan intensitas hujan selama bulan-bulan mendatang.
"ENSO saat ini normal, namun ada kemungkinan kita akan menghadapi La Nina lemah pada Oktober. Ini akan meningkatkan potensi hujan yang lebih tinggi karena adanya tambahan massa udara basah yang masuk ke wilayah Riau," tambahnya.
Irwansyah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman bencana hidrometeorologi, seperti angin kencang, banjir, dan longsor, yang kerap terjadi selama musim hujan.
"Dengan intensitas hujan yang diprediksi meningkat, kami mengingatkan masyarakat untuk selalu siaga terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti angin kencang, banjir, dan longsor. Terutama di daerah-daerah yang rawan terkena dampaknya," ujarnya.
Masyarakat Riau diharapkan tetap memperhatikan informasi cuaca terkini dari BMKG. Serta, melakukan langkah-langkah antisipasi agar dapat mengurangi risiko bencana yang mungkin terjadi selama puncak musim hujan pada November mendatang.
(Mediacenter Riau/bts)