Pj Ketua TP-PKK Provinsi Riau Zuliana : Anak Berkebutuhan Khusus Juga Mampu Berkarya
PEKANBARU - Dalam kunjungannya ke Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Pembina Pekanbaru, Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Riau, Zuliana Rahman Hadi menyempatkan diri untuk menyambangi Sentra Batik Canting yang ada di sekolah tersebut.
Dalam kunjungannya itu, Zuliana didampingi oleh Plh Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Provinsi Riau, Rinaldi, dan Kepala Sekolah SLBN Pembina Pekanbaru, Moelya Eko.
Disana, Pj Ketua TP-PKK beserta rombongan diajarkan langkah-langkah dan proses pembuatan batik tulis. Mulai dari menyiapkan kain, membuat design, melukis, mewarnai, menghilangkan lapisan lilin, hingga proses pencucian dan penjemuran kain batik.
Selain itu, Zuliana beserta rombongan juga melihat beraneka ragam motif batik, hasil karya siswa/siswi SLBN Pembina. Memandang hal tersebut, Zuliana mengaku kagum dengan kreatifitas yang dimiliki para peserta didik SLBN Pembina Pekanbaru.
“Saya senang melihat anak-anak kita berkarya sesuai dengan bakatnya masing-masing. Hasil batiknya tadi saya lihat sangat luar biasa,” ungkap Pj Ketua TP-PKK Provinsi Riau. Kamis, (3/10/2024).
Pj Ketua TP-PKK Provinsi Riau mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi program-program yang telah digagas oleh SLBN Pembina dalam mengasah keterampilan para peserta didiknya.
“Kami mendukung program-program pendidikan dan pengembangan yang telah dilaksanakan bagi anak berkebutuhan khusus. Karena mereka juga mampu berkarya dan diharapkan dapat mandiri dalam kehidupan,” katanya.
Menindak lanjuti hal ini, Pj Ketua TP-PKK Provinsi Riau menghimbau agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dapat mendukung bakat dan potensi yang dimiliki oleh para siswa-siswi SLBN Pembina Pekanbaru. Sehingga diharapkan nantinya karya-karya mereka tersebut dapat dikenal masyarakat secara luas.
“Ini tentu harus kita dukung, terutama dari Stakeholder yang ada di Pemerintah Provinsi Riau, baik itu melalui Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), maupun badan-badan lainnya yang berhubungan dengan batik nasional,” tutupnya.
(Mediacenter Riau/wjh)