Lestarikan Batik Kampar, Pemerintah Serukan Upaya Agar Warisan Tak Tergerus Zaman
PEKANBARU - Batik Kampar, salah satu batik khas dari Kabupaten Kampar, Riau, yang juga turut diperkenalkan dalam Peringatan Hari Batik Nasional 2024 yang dirangkaikan dengan acara "Riau Berkain" 2024.
Dalam acara tersebut, berbagai kain tradisional Riau dipamerkan sebagai hasil kolaborasi antara unsur tradisional dan modern. Acara bertajuk "Melenggang" ini, bertempat di Balai Dang Merdu, Pekanbaru, pada Rabu (2/10/2024).
Pj Ketua TP PKK Kabupaten Kampar, Ricana Djayanti Hambali mengatakan bahwa Batik Kampar merupakan sebuah warisan budaya khas Kabupaten Kampar. Motifnya ada motif ada candi Muara Takus, tampuk manggis, dan pucuk rebung.
"Batik Kampar bukan hanya sebuah kain, melainkan cerminan identitas budaya dan kearifan lokal yang harus kita banggakan dan lestarikan. Sebagai bagian dari warisan leluhur, kita punya tanggung jawab untuk mempromosikan Batik Kampar agar lebih dikenal dunia,” ujar Ricana Kamis (3/10/2024).
Ia menambahkan bahwa pemerintah Kabupaten Kampar siap mendukung pengembangan Batik Kampar melalui dinas terkait, agar keberadaannya semakin kuat di kancah nasional maupun internasional.
Dukungan ini diharapkan bisa membuka jalan bagi para pengrajin lokal untuk terus berinovasi dan menciptakan produk batik berkualitas tinggi.
Pada acara ini, desainer dan pengrajin batik dari berbagai daerah di Provinsi Riau, termasuk Kampar, turut ambil bagian dalam memamerkan karya batik unggulan mereka.
Ricana Djayanti juga berkesempatan menyerahkan Piagam Penghargaan kepada pemenang kompetisi "Melenggang" yang merupakan salah satu acara puncak dalam perayaan Riau Berkain 2024.
Kompetisi ini bertujuan memperkuat kebanggaan terhadap kain tradisional Riau dan memberikan apresiasi terhadap inovasi dalam desain batik lokal. Ricana juga berpesan agar seluruh masyarakat dapat menjaga dan mempromosikan Batik Kampar agar tidak hilang oleh zaman.
"Mari kita bangga menggunakan batik, terutama Batik Kampar, sebagai simbol kebanggaan daerah dan bangsa," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/bts)