Riau Nihil Karhutla, Patroli Udara Tetap Dilakukan
PEKANBARU - Data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau menunjukkan bahwa total luas lahan yang terbakar di Provinsi Riau sejak Januari hingga akhir Agustus 2024 mencapai 1.728 hektar. Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) menjadi wilayah terdampak terparah, dengan kebakaran yang melanda area seluas 488 hektar.
Kepala BPBD Riau, M. Edy Afrizal, mengungkapkan bahwa meskipun kebakaran di kawasan Inhu sudah padam, pihaknya tetap melaksanakan patroli udara untuk memastikan tidak ada titik api baru yang muncul.
"Patroli udara tetap kita lakukan, terutama di lokasi-lokasi yang sebelumnya terbakar, untuk memastikan bahwa api tidak kembali muncul," ujar Afrizal pada Selasa (27/8/2024).
Ia mengungkapkan, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang terakhir kali terpantau di Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu, telah berhasil dipadamkan setelah upaya pemadaman yang intensif dilakukan selama hampir sepekan.
"Api yang membakar semak belukar di kawasan ini sempat menyebar luas karena kondisi lahan yang sangat kering. Namun, berkat kerja keras petugas gabungan dari darat dan udara, serta penggunaan perlengkapan pemadaman canggih, kobaran api akhirnya berhasil diatasi"terangnya.
Sementara itu, kabupaten-kabupaten lain di Riau, seperti Kabupaten Rokan Hulu, mencatatkan angka kebakaran yang relatif lebih rendah, dengan luas lahan terbakar mencapai 16 hektar.
"Meskipun Riau saat ini telah dinyatakan nihil Karhutla, pengawasan dan patroli akan terus dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk mencegah potensi kebakaran di masa mendatang,"tegas Kepala BPBD Riau.
Dengan padamnya semua titik api yang ada, Riau kini dinyatakan bebas dari kebakaran hutan dan lahan. Namun, upaya untuk memantau dan menjaga agar kondisi ini tetap aman akan terus berlanjut untuk melindungi ekosistem dan mengurangi risiko kebakaran di masa depan.
(Mediacenter Riau/sa)