Perdana di Riau, Ada Pasar Bisa Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Masyarakat
SIAK - Bupati Siak Alfedri, membuka resmi Program Pengembangan Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) Pasar Keuangan Rakyat. Acara digelar di Kampung Sengkemang, Kecamatan Koto Gasib, Kabupaten Siak, Riau, pada Kamis (22/8).
Ditaja oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kegiatan ini merupakan program OJK. Tujuannya adalah untuk merealisasikan komitmen untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang inklusif.
Dalam sambutannya, Bupati Alfedri menyampaikan, bahwa Pasar Keuangan Rakyat bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat. Saat ini, sektor keuangan memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung kesejahteraan masyarakat.
"Dengan pemahaman yang baik mengenai produk dan layanan keuangan, masyarakat dapat lebih bijak dalam mengelola keuangan, berinvestasi. Selain itu, bisa memanfaatkan berbagai layanan yang tersedia untuk meningkatkan kualitas hidup" katanya.
Dengan demikian, lanjutnya, masyarakat dapat lebih terampil dengan bentuk kesadaran terhadap produk dan jasa keuangan. "Melalui Pasar Keuangan Rakyat ini, saya berharap kita semua dapat belajar dan berinteraksi langsung dengan berbagai lembaga keuangan yang hadir," sebutnya.
Ini menjadi kesempatan yang sangat baik untuk saling berbagi informasi dan pengalaman, sehingga kita semua dapat lebih memahami alat dan kebijakan keuangan yang ada" imbuhnya.
Lebih lanjut, Bupati Alfedri juga mengharapkan dengan diperkenalkannya produk jasa keuangan melalui pasar keuangan ini di desa. Hal ini untuk bisa mendorong kampung sengkemang menjadi lebih mandiri dari segi keuangan.
"Harapan kita dengan adanya pasar keuangan rakyat oleh OJK ini tentu akan mendorong kreativitas, termasuk kreativitas keuangan di kampung sengkemang. Sehingga, nanti bisa meningkatkan taraf hidup, meningkatkan ekonomi masyarakat menuju siak dan sengkemang lebih maju di masa yang akan datang," ujarnya.
Ekosistem Keuangan Inklusi (EKI) ini, merupakan yang pertama dilaksanakan di Provinsi Riau. Bahkan, untuk yang pertama kalinya dilakukan di Desa Sengkemang.
Deputi Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan OJK Provinsi Riau Elvira Azwan menjelaskan, OJK memilih Kampung Sengkemang dikarenakan masyarakatnya yang terbuka. Ia merasa sangat kooperatif dengan kepemimpinan penghulu dalam menginisiasi kegiatan ini.
"Kami berharap desa sengkemang ini semakin semakin maju, masyarakatnya semakin paham mengenai keuangan sehingga bisa memilih produk-produk jasa keuangan yang mereka butuhkan. Sehingga masyarakat tidak terjebak pada investasi bodong dan pinjaman online ilegal" ringkasnya.
Sementara, Penghulu Kampung Sengkemang Adi Afri menyatakan bahwa Kampung Sengkemang memiliki potensi untuk berkembang. Dengan adanya program ekonomi inklusif ini, harapannya dapat membuka akses yang lebih bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan.
"Kami juga berterima kasih kepada pihak Bank BRI, BRK Syariah, Pegadaian, PNM, Bursa Efek Indonesia, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia. Kemudian, Fakultas Hukum dan Syariah UIN SUSKA yang telah berpartisipasi dalam program ini serta kolaborasi yang baik antara pemerintah, sektor swasta dan masyarakat," pungkasnya.
(Mediacenter Riau/jep)