Triwulan III, Riau 4 Besar Realisasi Investasi PMDN dan PMA di Indonesia
PEKANBARU - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang kuartal III-2021 sebesar Rp216,7 triliun, tumbuh 3,7 persen year on year (yoy) atau periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Menteri Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, mengatakan, bahwa nilai investasi Triwulan III 2021 merupakan realisasi investasi langsung yang dilakukan selama tiga bulan periode laporan Juli – September 2021 berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang diterima Kementerian Investasi/BKPM dari perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
"Pada triwulan tiga ini, realisasi PMDN di Indonesia mencapai Rp113,5 triliun dan PMA Rp103,2 triliun, total keduanya Rp216,7 triliun," kata Menteri Bahlil, Rabu (27/10/2021).
Berdasarkan lokasi investasi, Provinsi Riau menduduki urutan empat besar dan merupakan satu-satunya provinsi di luar Jawa yang mencatatkan realisasi investasi terbesar di Indonesia.
"Lima besar provinsi dengan total akumulasi realisasi PMDN dan PMA terbesar di Indonesia, yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Riau dan Banten," jelasnya.
Yang mana, Jabar mencatatkan investasi sebesar Rp34,8 triliun, DKI Jakarta Rp23,9 triliun, Jatim Rp18 triliun, Riau Rp16,5 triliun, dan Banten Rp14,2 triliun.
"Saat ini minat investor untuk menanamkan investasi di luar Pulau Jawa lebih besar. Dari realisasi PMDN dan PMA terbesar, ada satu provinsi dari luar Jawa yang realisasi investasinya tinggi, yaitu Riau," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan sektor usahanya, paling banyak disumbang oleh perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp28,1 triliun. Lalu, transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp26,6 triliun.
Kemudian, industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya Rp25,1 triliun. Selanjutnya, pertambangan sebesar Rp21 triliun. Terakhir jasa lainnya Rp19,4 triliun.
(Mediacenter Riau/rat)