
Tiga Hal Ini Dapat Mempengaruhi Pahala Ibadah Seorang Muslim
PEKANBARU - Pengurus Wilayah Badan Kontak Majelis Taklim (PW BKMT) Provinsi Riau menggelar kegiatan Tabligh Akbar Ramadan 1445 Hijriah dengan menghadirkan Ustad H. Syamsurizal, S Ag sebagai penceramah.
Dalam tausiyahnya ustadz Syamsurizal menjelaskan bahwa, terdapat tiga perkara yang dapat mempengaruhi sedikit, banyak, diterima atau ditolaknya suatu ibadah yang dikerjakan oleh seorang Muslim
Pertama ialah dari cara ibadah tersebut dikerjakan. Ia melaksanakan ibadah, hendaklah mencontoh tata cara ibadah yang dikerjakan oleh Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW)
“Sebaik-baik orang yang mengerjalan amal adalah Rasulullah. Tugas kita adalah bagaimana amalan kita sesuai dengan yang dibuat Rasul. Makin sesuai, makin elok, makin banyak pahala,” katanya pada acara Tabligh Akbar Ramadhan 1445 Hijriah di Masjid Raya An-Nur. Sabtu, (16/3/2024)
Hal ini sebagai mana tercantum dalam Q.S An-Nisa Ayat 59 yang menjelaskan bahwa, Wahai orang-orang yang beriman. Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Kedua, berdasarkan tempat pelaksanaan ibadah tersebut. Hal ini dikarenakan memang terdapat beberapa ibadah yang telah ditetapkan lokasi pelaksanaanya oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala
Contohnya seperti ibadah haji dan umroh, yang mana hanya dapat dilaksanakan di Mekkah dan Madinah (Arab Saudi) saja dan tidak dapat dilaksanakan di Kota atau Negara lain
“Sa’i itu harus dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah. Harus ditempat tersebut, tidak bisa di Kota lain. Tempat mempengaruhi hasil. Seperti laki-laki yang melaksanakan salat di masjid dan di rumah, tentu beda pahalanya,” ujarnya
Lalu terakhir berdasarkan waktu pengerjaannya. Seperti halnya ibadah salat, dimana pahala pelaksanaan salat diawal waktu jelas lebih besar, dibandingkan diakhir waktu
“Ada orang yang salatnya sama, sudah pada tempat yang ditentukan, cuma waktunya berbeda. Yang satu diawal waktu, yang satu lagi diakhir waktu. Ini jelas beda hasilnya (pahala),” terang Ustadz Syamsurizal
(Mediacenter Riau/wjh)