Gubenur Riau Paparkan Hasil Produksi Perikanan Budidaya Air Tawar, Kampar Tertinggi
PEKANBARU - Gubernur Riau (Gubri), Edy Natar Nasution menyampaikan data rasio produksi dan konsumsi ikan, hasil produksi perikanan budidaya air tawar. Kabupaten Kampar tercatat daerah tertinggi yang memproduksi budidaya ikan air tawar.
Hal ini disampaikan Gubri dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan se-Provinsi Riau. Rakor berlangsung di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, pada Kamis (25/1).
Dipaparkan Gubri, Kabupaten Kampar menjadi daerah tertinggi memproduksi budidaya ikan air tawar, yakni 65.167,80 ton produksi, dengan konsumsi sebanyak 38.096,75 ton. Jumlah ini dihimpun menurut rasio produksi dan konsumsi ikan di kabupaten/kota tahun 2022, terhadap hasil produksi perikanan budidaya air tawar.
"Untuk Kampar, pemenuhan ikan air tawar sudah memenuhi jumlah kebutuhan konsumsi ikan," ujar Gubri Edy Nasution.
Lebih lanjut, Gubri memaparkan rilis rasio produksi dan konsumsi ikan per kabupaten/kota di Riau, untuk di Kabupaten Kuantan Singingi sebanyak 4.752,13 ton produksi. Angka tersebut dibarengi dengan jumlah konsumsi sebanyak 14.418,49 ton.
Kemudian, di Kabupaten Indragiri Hulu 4.410,67 ton produksi, dengan konsumsi sebanyak 19.579,37 ton. Lalu, di Kabupaten Indragiri Hilir sebanyak 2.511,88 ton produksi, dengan konsumsi sebesar 28.940,72 ton.
Selanjutnya, untuk di Kabupaten Pelalawan sebanyak 7.355,00 ton produksi, dengan konsumsi sebesar 19.793,18 ton. Kemudian, di Kabupaten Siak sebanyak 1.191,78 ton produksi, dengan konsumsi sebesar 21.728,53 ton.
Sementara, di Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 7.324,21 ton produksi, dengan konsumsi sebesar 25.771,89 ton. Lalu, di Kabupaten Bengkalis sebanyak 5.444,11 ton produksi, dengan konsumsi sebesar 24.572,31 ton.
Jumlah di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 3.959,51 ton produksi, dengan konsumsi sebanyak 35.646,15 ton. Kabupaten Kepulauan Meranti sebanyak 87,25 ton produksi, dengan konsumsi sebesar 11.473,07 ton.
Lalu, di Kota Pekanbaru sebanyak 9.900,14 ton produksi, dengan konsumsi sebesar 50.266,17 ton. Kota Dumai sebanyak 382,70 ton produksi, dengan konsumsi sebesar 16.056,16 ton.
"Sementara itu, total produksi supervisi Riau sebanyak 112.487,18 ton produksi, dengan konsumsi 307.311,31 ton," pungkas Gubri Edy Nasution.
(MC Riau/NV)
(Mediacenter Riau/nv)