Pj Sekdaprov Riau Paparkan Kendala Karhutla Di Riau
PEKANBARU - Saat bertemu dengan tim Komisi IV DPR RI, Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Riau Ahmad Syah Harrofie memaparkan beberapa kendala yang dihadapi tim satuan tugas (satgas) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lapangan.
Ia menjelaskan, permasalahan yang sering dihadapi tim di lapangan yaitu daerah kebakaran yang sulit dicapai karena medannya tidak bisa dijangkau oleh pemadam. Selain itu, Ahmad Syah Harrofie menyebutkan bahwa sumber air di lokasi kejadian karhutla kebanyakan mengering akibat kemarau.
"Lokasi kebakarannya sangat jauh jadi susah dijangkau, curah hujan juga berkurang membuat api sulit dipadamkan," katanya, Kamis (07/11) saat menghadiri rapat dengan Komisi IV DPR RI di Ruang Rapat Kenanga Kantor Gubernur Riau.
Ahmad Syah menambahkan, sebagian lahan yang terbakar di Riau lahan gambut ditambah kurangnya alat pemadaman membuat api dengan cepat menyebar dan sulit dipadamkan.
"Kendala ini terjadi begitu saja di lapangan, kita sudah berusaha untuk mengatasinya," terang mantan Kadis Kominfo ini.
Sementara itu, ia juga menuturkan kedepannya telah mempersiapkan beberapa langkah untuk mencegah bencana serupa terjadi kembali, dengan melakukan berbagai langkah-langkah yang telah diperhitungkan dengan teliti dan cermat.
"Restorasi gambut akan ditingkatkan, pembuatan embung, pemberdayaan perekonomian masyarakat, penambahan alat pemadam serta permohonan bantuan alat berat ke pusat," katanya.
Di lain pihak, Wakil Ketua Komisi IV DPR RI G. Budisatrio Djiwandono menuturkan akan membantu Riau dan provinsi lainnya untuk menangani karhutla supaya tidak terjadi lagi. Pihaknya akan memperjuangkan kebutuhan Riau dalam memberantas bencana akibat manusia ini.
"Silahkan listkan kebutuhan Riau dalam menangani karhutla, kami akan memperjuangkan dengan semampu kami di pusat," ucapnya. (MCR/IP)