Menparekraf Sandiaga Uno Ajak Mahasiswa Umri Ciptakan Produk Ekonomi Kreatif
PEKANBARU - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengajak ratusan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) penerima beasiswa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau untuk berwirausaha dan menciptakan produk ekonomi kreatif.
Dengan begitu menurut Menteri kelahiran Rumbai, Pekanbaru ini, peran mahasiswa dapat meningkatkan dunia pariwisata serta ekonomi kreatif khususnya di Riau.
"Jadilah kelompok yang turun tangan untuk menciptakan dan menghasilkan produk ekonomi kreatif, jangan lepas tangan. Tunjukkan promosi wisata daerah masing-masing dengan konsep bangga dengan buatan Indonesia," kata Menparekraf, Senin (30/8/21).
Hal itu menurut Sandiaga lagi, sejalan dengan apa yang diharapkan pemerintah, menerapkan teknik 3G. Yakni Gercep, Geber dan Gaspol. Gercep yang dimaksudnya itu adalah gerak cepat, tidak boleh bergerak lambat karena persaingan ekonomi global semakin ketat.
Kemudian Geber adalah gerakan bersama-sama yang berarti tidak boleh sendiri-sendiri karena mesti mengajak serta merangkul pihak lain. Selanjutnya adalah Gaspol, garap semua potensi yang ada dan jangan membuang-buang kesempatan.
"Pakai cara 3G. UMRI juga harus berperan dan saya yakin mahasiswa/i UMRI mampu melakukan semua itu," ujar Sandiaga lagi.
Dalam kesempatannya, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut juga menunjukkan dan memakai tanjak sebagai salah satu contoh fashion subsektor ekonomi kreatif di Riau yang bisa dibanggakan.
Ia menjelaskan, hingga 2021 ini, Indonesia sudah memiliki 17 subsektor ekonomi kreatif. Hanya saja, dari jumlah itu, sebanyak 95 persen merupakan produk ekonomi kreatif yang dihasilkan dari Pulau Jawa. Sedangkan Riau sendiri, baru bisa menghasilkan produk ekonomi kreatif di angka 0,6 persen.
Menurut Sandiaga, meski Indonesia termasuk Riau, masih diselimuti pandemi COVID-19 yang belum berkesudahan. Namun, dia menegaskan bahwa pandemi itu bukanlah penghalang dalam melahirkan produk ekonomi kreatif.
Banyak ekonomi kreatif yang bisa dihasilkan dan dapat meningkatkan UMKM di daerah. UMRI pun bisa berperan dengan ikut melakukan transformasi digital, meningkatkan mutu produk pelaku usaha dan lain sebagainya.
Sandiaga menilai, para wirausahawan muda harus bisa membangun peluang dengan membuat brand dan meningkatkan nilai. Di tahun 2030, Indonesia memasuki bonus demografi. Artinya, usia produktif di Indonesia akan semakin banyak dan kondisi tersebut menjadi peluang yang harus diambil oleh generasi muda.
"Saya berharap di tahun 2025 nanti, lulusan UMRI bisa menjadi salah satu pengusaha muda yang masuk dalam daftar Forbes under 30," imbuhnya.
Di lokasi yang sama, Rektor UMRI, Dr Mubarak menyampaikan rasa terima kasih setinggi-tingginya kepada Pemprov Riau yang dalam 6 tahun terakhir tak pernah putus memberikan beasiswa kepada mahasiswa UMRI.
Menurut dia, selama ini, mahasiswa penerima beasiswa di UMRI memang memiliki kemampuan yang lebih unggul dibandingkan mahasiswa yang lain. Pasalnya, para mahasiswa/i menyadari dan merasa bertanggungjawab sehingga harus mampu memberikan prestasi atas beasiswa yang sudah mereka dapatkan.
"Dari beasiswa itu, ada yang bagian untuk pengembangan softskill. Oleh sebab itu, UMRI memberi materi yang memudahkan mahasiswa dalam mengembangkan softskillnya," katanya.
Mengenai hadirnya peran menteri Sandiaga Uno sebagai pemateri, Rektor menuturkan bahwa Sandiaga Uno merupakan orang Riau dan sosoknya di dunia bisnis juga sudah teruji. Sosok seperti Sandiaga Uno itulah yang diharapkannya dapat memotivasi mahasiswa UMRI bahwa orang Riau juga bisa berkiprah di tingkat nasional.
Masih kata Mubarak, kepada penerima beasiswa, ia menyampaikan bahwa tidak semua mahasiswa berpeluang mendapat beasiswa, apalagi dengan persaingan yang semakin ketat.
Ia menilai, kemampuan akademik bisa diperoleh dan dipelajari di ruang perkuliahan, tapi untuk mendapatkan lapangan pekerjaan, persaingan tidak hanya ditentukan oleh nilai IPK saja. Tapi juga harus didukung dengan kemampuan softskill yang dimiliki mahasiswa.
"Maka dari itu mahasiswa harus dilatih agar memiliki softskill, membangun jiwa kewirausahaan karena ruang untuk berbisnis terbuka lebar. Dan yang tak kalah penting adalah etika dan moral. Karena ini sangat berkaitan erat dengan profesionalisme seseorang," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Kegiatan, Taswin Yacob menuturkan bahwa kegiatan ini sendiri bertujuan untuk meningkatkan kemampuan akademik dan non akademik mahasiswa UMRI penerima beasiswa Pemprov Riau.
Berbagaj kegiatan yang dilaksanakan yaitu TOEFL bahasa Inggris, pelatihan tentang bisnis dan kewirausahaan, interpersonal skill dan writing, pelatihan perencanaan karir, workshop pendidikan lanjut, seminar menentukan passion dan minat bakat serta quantum learning. Lalu total peserta berjumlah 482 mahasiswa penerima beasiswa Pemprov Riau. Untuk informasi lebih lengkapnya, kata Taswin, bisa langsung di akses di website UMRI http://www.umri.ac.id.(mtr)
(Mediacenter Riau/mtr)