
Erisman Yahya: Akademi Dai Cilik TVRI Mampu Menggali Bakat Dakwah
PEKANBARU - Gubernur Riau yang diwakili oleh Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) Provinsi Riau, Erisman Yahya menghadiri malam puncak grand final Akademi Da’i Cilik. Kegiatan tersebut dilaksanakan bersempena dengan Hari Ulang Tahun ke-25 TVRI Stasiun Riau Kepri, pada Sabtu (4/11/2023) malam.
Akademi Dai Cilik (ADC) merupakan ajang lomba tausyiah atau ceramah untuk anak-anak usia 6-11 tahun (tingkat SD). Acara ini diselenggarakan oleh TVRI Riau dan berkolaborasi bersama Yayasan Ilmu dan Iman.
Tujuan dari penyelenggaraan ini tentu untuk memberikan wadah bagi anak-anak dalam mengembangkan dakwah Islam sejak dini. Sekaligus bisa menciptakan program acara televisi yang bermanfaat.
“Akademi Dai Cilik ini telah menjadi agenda rutin dan disiarkan langsung oleh TVRI Riau. Tentunya dengan program atau acara-acara seperti ini sangat positif untuk terus diselenggarakan dan disiarkan, melalui televisi publik,” kata Erisman di Halaman Studio 2 TVRI Stasiun Riau Kepri.
Dijelaskan, program ini merupakan suatu program yang mendidik dan sangat baik untuk ditonton oleh anak-anak. Hal ini agar anak-anak termotivasi untuk menjadi berani tampil di depan masyarakat, bahkan berani berdakwah.
Erisman berujar, program acara tersebut akan menjadi satu pemandangan yang sangat membuat bangga hati orang tua, guru, para ustadz dan ustadzahnya. Bahwa apa yang di didik selama ini dan dibina telah membuahkan hasil.
“Hal ini sangat luar biasa dan harus selalu kita dukung. Hadirnya program Akademi Dai Cilik (ADC) menunjukkan bakat anak-anak kita dalam kompetisi dakwah seperti ini,” ujarnya.
Tayangan program ADC, kata Erisman, tidak hanya sebatas memperoleh hadiah untuk pesertanya. Namun, dapat sebagai pembelajaran tentang Agama Islam dan sarana atau wadah untuk mengembangkan potensi, serta menarik generasi belia, terutama anak-anak yang memiliki keinginan untuk menjadi seorang Dai.
“Ini sangat sesuai dengan identitas Negeri Lancang Kuning Riau yang memiliki akar kebudayaan melayu dengan mayoritas masyarakat yang beragama Islam. Di tengah minimnya tayangan anak-anak yang bermutu dan mengandung unsur pendidikan keagamaan khususnya Agama Islam, program ADC dapat menjadi alternatif tontonan yang bisa diberikan orang tua kepada anak-anak,” terangnya.
Diungkapkan, pembinaan terhadap anak-anak dan generasi muda merupakan suatu yang wajib untuk dilakukan. Sebab mereka-mereka ini yang akan menjadi penerus kita di masa yang akan datang.
Ditegaskan dia, bahwa pemerintah butuh kerja sama dengan seluruh pihak, untuk melakukan pembinaan. Kolaborasi ini juga dilakukan bersama stakeholder terkait untuk menciptakan generasi unggul.
“Jika kita ingin generasi masa depan adalah generasi emas, maka penempaannya mestilah di mulai dari usia dini. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, musti ada sinergi antar-pihak. Pemerintah, dunia pendidikan, orang tua dan media harus punya visi yang sama dalam membina generasi yang kita harapkan,” ungkapnya. (MC Riau/bib)
(Mediacenter Riau/bib)